Jumat 24 Sep 2010 07:36 WIB

Mahasiswa Unila Desak Ujian Masuk Lokal Ditiadakan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) mendesak rektorat membatalkan ujian masuk lokal (UML) pada perguruan tingginya. UML dinilai telah menimbulkan diskriminasi.

"UML sudah jelas menimbulkan diskriminasi dan kesenjangan pendidikan," kata Lekat Adi, seorang pimpinan aksi, saat peringatan hari jadi Unila ke-45 di Bandar Lampung, Kamis (23/9). Ia mengatakan jalur UML yang sudah diselenggarakan beberapa tahun terkahir ini sebagai bentuk diskriminasi terhadap mahasiswa dengan latar belakang berpenghasilan rendah. Hal ini, kata dia, menjdai bukti ketidakadilan dalam bidang pendidikan yang sudah dijamin konstitusi.

Menurut dia, UML justeru membuat kampus tersebut semakin dijauhi masyarakat dan semakin membuat biaya pendidikan di kampus itu semakin tidak terjangkau. BEM mendesak pihak rektorat membatalkan dan mengahapuskan UML secepatnya, sebab telah dinilai berdampak destruktif bagi perkembangan dunia pendidikan.

Menurut aktivis BEM Unila, UML adalah salah satu jalur alternatif bagi golongan yang tidak diterima pada jalur SNMPTN dan PKAB, namun masih bisa kuliah di perguruan tinggi negeri, padahal sebagian kemampuan akademis calon mahasiswanya telah dapat diukur.

BEM khawatir bila UML tidak dihapus, Unila terancam tidak dapat mencapai target masuk 10 besar pada 2025 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement