Kamis 23 Sep 2010 03:23 WIB

Pamakaian Air Bawah Tanah Jakarta Sudah Kelewatan

Rep: c13/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Institut Hijau Indonesia, Chalid Muhammad, mengatakan pemakaian air bawah tanah ( ABT) di Jakarta jauh melewati batas. Dia mencatat, Kota Jakarta mempunyai potensi ABT sebanyak 532 juta meter kubik per tahun. Namun penyerapannya mencapai 251,8 juta meter kubik per tahun. Padahal dari penilaiannya, batas aman penggunaan ABT di Jakarta seharusnya hanya 186,2 juta meter kubik per tahun. "Itu kelebihan 66,6 juta meter kubik per tahun," ujarnya.

Hal senada diungkapkan dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor, Alan Koropitan. Menurutnya, pemakaian air bawah tanah yang berlebihan menurunkan daya dukung lingkungan, apalagi diperparah dengan banykanya bangunan bertingkat baru di atasnya.  

"Kalau di bawahnya kosong karena air bawah tanahnya sudah diambil dan dari atas tekanannya semakin tinggi, maka dapat menurunkan permukaan tanah," ujarnya.

Sementara itu, ahli lingkungan dari Universitas Tarumanegara, Darrundono mengatakan penggunaan ABT harus diperhatikan dengan seksama. "Namun dia mengatakan, kebijakan publik pemerintah DKI Jakarta tak menunjukkan perhatiannya terhadap lingkungan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement