Kamis 16 Sep 2010 23:26 WIB

Tak Miliki Biaya untuk Berobat, Tiga Bocah di Bangka Alami Lumpuh

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA--Tiga anak dari dua keluarga miskin di Desa Menduk, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel), lumpuh setelah menderita sakit keras. Ketiga anak malang itu adalah Nurul Anisa (9), Zainal Jannah (7) dan Faturrahman (4), warga Desa Menduk.

Fatimah mengatakan, dia sudah membawa anaknya, Nurul Anisa, ke Rumah Sakit Umum Daerah Sungailiat ketika mereka mengalami demam tinggi.

"Namun biaya berobat tidak cukup sehingga dirawat di rumah saja. Semakin hari kondisi kesehatan mereka terus menurun sehingga anak saya mengalami lumpuh total," kata Fatimah sambil menggendong anaknya, Nurul Anisa, di Menduk, Kamis.

Ia menjelaskan, anaknya lahir dalam keadaan normal namun setelah berumur setahun didera demam tinggi sehingga mengalami kejang-kejang dan lumpuh.

"Sudah beberapa kali dibawa ke rumah sakit namun tidak ada perubahan sehingga dirawat di rumah saja karena tidak ada uang untuk biaya berobat. Badan anak saya semakin kurus dan lumpuh," ujarnya.

Nasib yang sama juga dialami Juaidi. Dua orang anaknya, Zainul Jannah dan Faturrahman, juga lumpuh dan menderita penyakit kepala membesar.

"Anak saya bernama Faturrahman mengalami sakit sejak umur satu bulan. Kepalanya semakin hari kian membesar karena pengumpulan cairan sedangkan adiknya, Zainul, mengalami lumpuh setelah menderita demam tinggi sejak umur satu tahun," katanya.

Bapak enam anak ini mengaku kesulitan biaya untuk mengobati anaknya sehingga kedua anaknya diobati secara tradisional (obat kampung).

"Sudah berobat kemana-mana namun tidak ada perkembangan. Kata dokter, mereka harus dirujuk ke Jakarta namun saya tidak punya uang untuk mengobati mereka," katanya.

Juaidi mengharapkan bantuan berbagai pihak untuk mengobati kedua anaknya itu agar mereka bisa sembuh dan tumbuh seperti anak-anak normal lainnya. "Saya sudah mengadukan kondisi anak saya ini kepada kepala desa, dengan harapan bisa mencarikan solusi untuk membantu biaya berobat namun hingga sekarang belum ada solusi," katanya.

Juaidi yang hanya bekerja serabutan terus berupaya mengobati dan merawat kedua anaknya sehingga mereka tetap memiliki harapan untuk bisa sembuh kendati kondisinya sudah lumpuh. "Saya terus berupaya mengobati anak-anak saya ini, dan saya tetap punya harapan mereka bisa sembuh," ujarnya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement