Ahad 05 Sep 2010 19:53 WIB

Selama Ramadhan, Gepeng dan Anak Jalanan Bertambah 20 Persen

Rep: c31/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Selama bulan Ramadan, ratusan gelandangan dan pengemis (gepeng), serta anak jalanan (anjal) masih saja berkeliaran di Kota Bogor. Mereka biasanya beroperasi di kawasan jalan protokol Kota Bogor, seperti Jalan Padjadjaran (sekitar pangrango), tugu narkoba, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Jalan Juanda, Jalan Kapten Muslihat dan Otista. Juga di masjid-masjid.

Walaupun sudah sering dilakukan razia, tetap saja mereka kembali bertambah, bahkan jumlahnya lebih banyak. Menanggapi masalah itu, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Kota Bogor Bugi Setyanto mengaku, sekitar 40 gepeng dan anjal terjaring dalam razia terakhir pada Sabtu (28/8). Kata dia, selama Ramadhan ini, jumlah gepeng dan anjal di Kota Bogor naik 20 persen.

Namun, Bugi mengungkapkan, setelah diberi pembinaan, biasanya mereka kembali mengemis di jalanan. “Razia sudah sering kami lakukan, sosialisai terhadap masyarakat agar tidak memberikan uang dan barang kepada gepeng serta anjal juga sudah dilakukan, jika ingin beramal dapat disalurkan melalui lembaga resmi,” kata dia, saat dihubungi, Ahad (5/9).

Selain itu, sambung Bugi, kendala lainnya adalah tidak tersedianya rumah singgah bagi gepeng dan anjal yang terjaring razia. Menurut Bugi, sebanyak 70 persen gepeng dan anjal di Kota Bogor berasal dari luar kota, seperti Cianjur, Sukabumi, Tangerang, Bekasi hingga Bandung. Rencananya, kata Bugi, pemerintah Kota Bogor akan menjadikan rumah Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bogor menjadi tempat penampungan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement