Rabu 01 Sep 2010 03:30 WIB

Terlalu Keras, Baru 3 Bulan Menjabat, Kepala Terminal Tirtonadi Dicopot

Rep: Nuraini/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Barat, kembali mengganti kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Terminal Tirtonadi, Muhammad Arif Muttaqin, yang baru menjabat selama tiga bulan. Penggantian jabatan tersebut bersamaan dengan mutasi 159 pejabat eselon dua hingga lima di jajaran Pemkot Solo, Selasa (31/8).

Pada Mei lalu, Pemkot Solo telah memutasi pejabat dari posisi yang sama setelah adanya kasus pungutan liar (pungli) merebak di Terminal Tirtonadi. Kala itu, Arif sapaan akrabnya, menggantikan pejabat lama, Sardjono yang kini tengah menjalani pemeriksaan Kejaksaan Negeri Solo terkait kasus tersebut. Setelah tiga bulan, jabatan tersebut kembali dipindahtangankan kepada Djammila yang sebelumnya menjadi Kepala Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo.

Menurut Walikota Solo, Joko Widodo, cepatnya penggantian jabatan tersebut terkait perbaikan manajemen terminal. Perbaikan tersebut, ujarnya, juga termasuk manajemen personalia. “Semangatnya, kami ingin memperbarui managjemen terminal. Manajemen personalia juga harus dilihat, jangan sampai banyak berbenturan dengan lingkungan sekitar,'' ujar Jokowi, sapaan akrabnya di Balaikota Solo, Selasa.

Jokowi mengakui pihaknya kurang tepat menempatkan personil. Menurutnya,di terminal terdapat banyak kepentingan yang seharusnya bisa dikelola dengan baik oleh kepala UPTD. “Kalau terlalu keras bisa berbenturan dengan lingkungan di sekitar. Di terminal itu kan banyak kepentingannya, ada sopir, pedagang, dan lainnya yang seharusnya bisa dikelola,'' tegasnya.

Disinggung terlalu cepatnya penggantian jabatan, Jokowi mengatakan hal itu tidak menjadi masalah sepanjang penyebabnya masih logis.

Ditemui seusai pelantikan, Arif mengatakan pihaknya siap dipindahkan ke jabatan baru yakni sebagai Kepala Seksi Pelayanan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah. ''Sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil), saya harus bersedia ditempatkan di mana saja. Jadi mau tidak mau ya harus legowo,'' ujarnya. Menurut dia, jabatan tersebut juga memiliki tantangan tersendiri layaknya kepala terminal.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo, Etty Retnowaty menngutarakan mutasi yang dilakukan terhadap 160 pejabat tersebut dilakukan lantaran adanya kebutuhan organisasi. Diungkapkannya, terdapat sekitar 50 jabatan yang kosong karena adanya promosi serta pensiun. “Kalau ada jabatan yang kosong 50, putaran jabatan bisa tiga kali lipatnya untuk mengisi masing-masing jabatan lama, sehingga mutasi kali ini cukup banyak yakni 160 orang,'' terangnya.

Menurut Etty, proses mutasi tersebut telah berjalan sejak Februari lalu. Disebutkannya, pejabat eselon dua yang dimutasi sebanyak 3 orang, eselon tiga 38 orang, eselon empat 116 orang, dan eselon lima tiga orang. “Mutasi ini jangan dianggap sebagai hukuman. Mutasi hal yang biasa dalam organisasi PNS,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement