Kamis 19 Aug 2010 03:47 WIB

Normalisasi Sungai di DKI Jakarta Terkendala Pencarian Dana

Rep: Muhammad Fakhruddin / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Keinginan warga DKI Jakarta agar terbebas dari banjir masih sulit terwujud. Pasalnya, normalisasi sungai di DKI masih terkendala pencairan dana sehingga masih terdapat sekitar 99 titik lokasi rawan banjir dan 106 titik lokasi genangan di Ibu Kota.

Sebanyak 99 titik lokasi rawan banjir tersebar di lima wilayah. Rinciannya, di Jakarta Pusat terdapat 8 titik rawan banjir, Jakarta Utara sebanyak 27 titik, Jakarta Barat sebanyak 32 titik, Jakarta Selatan sebanyak 10 titik, dan Jakarta Timur sebanyak 22. Sedangkan 106 titik lokasi genangan air di jalan arteri dan kolektor juga tersebar di lima wilayah. Rinciannya, Jakarta Pusat ada 27 titik lokasi genangan air, Jakarta Utara ada 12 titik lokasi genangan air, Jakarta Timur ada 13 titik lokasi, Jakarta Selatan terdapat 22 titik lokasi, dan Jakarta Barat terdapat 32 titik lokasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI, Ery Basworo, mengatakan, pengerukan sungai masih menunggu pencairan dana pinjaman dari Bank Dunia sebesar 150 juta dolar AS. Saat ini, pencairan dana tersebut masih dalam proses administrasi di Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) karena masih ada kepres yang harus diubah.

Menurut Ery, Bank Dunia telah memberikan sinyal positif terkait dana pinjaman sebesar 150 juta dolar itu kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Diperkirakan dana tersebut sudah bisa dicairkan pada akhir tahun ini. Sehingga ditargetkan pengerukan 13 sungai efektif dikerjakan mulai tahun depan," kata Ery, Rabu (18/8).

Apalagi, kata Ery, dalam bulan ini pemerintah pusat akan segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang terusan pinjaman luar negeri/on landing. Dengan adanya peraturan tersebut nantinya pengembalian pinjaman tidak ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov DKI Jakarta. Dari dana pinjaman sebesar 150 juta dolar itu, Pemprov DKI hanya berkewajiban mengembalikan 42 persen, sedangkan sisanya 58 persen dibebankan pada pemerintah pusat.

Jika terealisasi tahun 2010, maka program pengerukan 13 kali tersebut diharapkan rampung pada 2012 mendatang. Ke-13, yang akan dikeruk tersebut, antara lain Kali Mookervart, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, Kali Krukut, Kali Grogol, Kali Baru Barat, Kali Ciliwung Baru Barat, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung.

Dana pinjaman nantinya tidak hanya dialokasikan untuk pengerukan 13 kali, tetapi juga untuk pengerukan sungai disaluran mikro dan makro. “Dengan pengerukan itu diharapkan fungsi kali dan salurannya bisa dikembalikan seperti semula,” ujar Ery.

Ery menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI juga telah menganggarkan untuk normalisasi saluran makro sebesar Rp 23 miliar. Sedangkan untuk penanggulangan genangan sebesar Rp 65 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement