Ahad 15 Aug 2010 19:14 WIB

Suasana Tenang dan Khusyuk Warnai Tarawih di Islamic Center Washington

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Suasana masjid di Washington DC terlihat tenang dan tidak terlalu ramai walaupun malam itu adalah malam tarawih pertama di Amerika Serikat (AS). Masjid Islamic Center adalah masjid bersejarah karena merupakan masjid tertua di pusat kota Washington DC di Massachusetts Avenue.

Awal Ramadhan di As jatuh pada tanggal 11 Agustus, Rabu, sehingga tarawih pertama dilakukan pada Selasa malam. Sejumlah laki-laki yang hadir terlihat saling menyapa satu sama lain dan bersilahturami di beranda masjid, sementara para perempuan mulai sibuk membaca Alquran sambil menunggu waktu tarawih bersama.

Di masjid itu, ruangan laki-laki dan perempuan terdapat pada lantai yang terpisah. Laki-laki bersembahyang di ruangan lantai atas, sedangkan perempuan di ruangan bawah. Pemisahan letak lantai antara laki-laki dan perempuan yang baru diterapkan bulan lalu sempat menimbulkan kontroversi karena sebagian kaum perempuan menganggap hal itu sebagai diskriminasi.

Namun, pihak masjid mengatakan penetapan baru itu dibuat karena kapasitas ruangan di lantai atas yang sudah tidak memadai.

Hampir 50-an warga Indonesia secara aktif beribadah di masjid Islamic Center ini, termasuk Dewi Mara, warga Indonesia yang tinggal di Bethesda, Maryland.

Menurut Dewi, banyak juga komunitas Indonesia yang rajin datang. ''Kalau jumlahnya relatif, mungkin antara 10-50 orang. Apalagi bulan Ramadhan (biasanya) banyak sister-sister yang lain,” jelasnya.

Dewi menjelaskan,  karena hari pertama tarawih kali ini jatuh pada hari kerja, jadi masih sedikit yang datang ke masjid ini. Biasanya pada minggu kedua Ramadhan, masjid sudah lebih ramai.

Sejak pindah ke AS delapan tahun yang lalu, Dewi secara aktif beribadah di Islamic Center di Washington D.C, karena merasa cocok dengan cara ibadahnya yang menurutnya tidak berbeda jauh dengan di Indonesia.

''Alhamdulillah rasanya mulai dari pembacaan ayat suci atau sebagai imamnya sepertinya cocok dengan kami, dengan gaya Indonesia. Alhamdulillah para imam-imam ini adalah hafiz-hafiz Al Quran yang lulusan Saudi Arabia, bahkan lulusan dari Al-Azhar, mereka kualitasnya dipilih dari seluruh negara-negara Islam karena ini masjid milik negara-negara Islam, karena bisa dibilang mesjid ini adalah international mosque,” jelas Dewi.

Masjid Islamic Center dibangun pada tahun 1947 dan menjadi masjid pertama di Washington DC. Saat dibuka pada tahun 1952, masjid ini menjadi tempat ibadah terbesar untuk umat Islam di belahan Barat AS. Islamic Center adalah masjid yang dipilih oleh mantan Presiden Amerika George W Bush untuk berbicara kepada warga AS tentang Islam, beberapa hari setelah serangan 11 September 2001.

sumber : voanews.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement