Sabtu 14 Aug 2010 02:53 WIB

Cerdas Kelola Uang, Ramadhan tak Bakal Boros

Rep: Mg2/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Selama bulan puasa, harga kebutuhan primer dan sekunder melonjak. Tak jarang ibu rumah tangga merasa khawatir dengan kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan. Apalagi kalau tidak pandai mengatur perencanaan keuangan keluarga, hal itu akan menambah beban teramat berat.

Menurut Ligwina Hananto, konsultan Perencanaan Keuangan Keluarga, setiap orang harus cerdas memetakan budget bulanan. Ia menuturkan tak perlu ada peningkatan budget belanja bulanan meski harga barang meroket di bulan puasa. “Kita hanya perlu menyesuaikan belanjaan dengan budget yang telah tersedia,” ungkap Ligwina, Rabu (11/8).

Ligwina memaparkan, jika seseorang ingin meningkatkan bujet di bulan puasa dari hasil gaji tetap, hal itu akan menambah kesemerawutan perencanaan keuangan keluarga. Untuk itu pengaturan perencanaan yang selektif sangat diperlukan.

“Misalnya kita menurunkan anggaran keperluan pribadi atau gaya hidup untuk dialokasikan keanggaran belanja kebutuhan pokok,” tuturnya “Yang penting pengeluaran total bulanan tidak berubah,” tambahnya.

Langkah penting yang harus dilakukan, papar Ligwina, pertama membuat neraca keuangan keluarga. Pembukuan sangat penting supaya dapat mengetahui anggaran  di bulan puasa. Cara ini, kata dia, membuat aliran kas, baik sepeser pun, terpantau dengan baik,

 “Rencana keuangan baru dapat dibuat setelah kita memiliki potret kondisi keuangan saat ini. Bila membuat rencana pastikan memiliki tujuan keuangn layak,” tambah Ligwina.

Dengan tujuan finansial tersebut, ungkap Ligwina, maka kegiatan termasuk belanja akan fokus pada pencapaian tujuan-tujuan. “Belanja tentu saja tetap boleh tapi kita harus mempunyai penyeimbang dan tidak merasa terpaksa berhemat. Karena justru kita menjadi sadar betul pergi ke mana saja uang kita,” katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement