REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Anggota Komisi VIII DPR RI Imran Muchtar mengharapkan, kasus pemukulan terhadap murid Sekolah Dasar oleh gurunya di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara harus diusut dan dituntaskan.  "Kita sangat terkejut kalau dalam proses pendidikan masih terjadi aksi main pukul. Karena itu kasus ini harus tuntas dan jangan sampai terulang lagi," katanya di Medan, Kamis.

Anggota DPR asal Kabupaten Langkat tersebut mengatakan itu ketika ditanya komentarnya mengenai kasus pemukulan yang terjadi di salah satu SD di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Langkat beberapa waktu lalu.  Menurut dia, kasus tersebut sungguh tidak dapat diterima akal sehat, karena ternyata masih ada guru yang memukul muridnya bahkan hingga mengalami cidera. "Jelas perbuatan itu telah menciderai tujuan dasar pendidikan untuk membentuk generasi bangsa yang cerdas, berwawasan dan bermartabat," katanya.

Ia mengatakan, terkait persoalan tersebut, pihaknya telah bertemu langsung dengan Kapolres Langkat Ajun Komisaris Besar Mardiyono SIK. Pada pertemuan itu ia meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut sebaik mungkin, dan pelaku pemukulan harus mendapat hukuman setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.

Lebih lanjut ia mengatakan, masih terjadinya pemukulan terhadap murid di sekolah menunjukkan proses rekrutmen guru kurang memperhatikan persoalan psikis.  Kementerian Pendidikan Nasional maupun Badan Kepegawaian Nasional harus memprioritaskan persoalan psikis terutama dalam setiap pola rekrutmen guru.

Sebab guru seharusnya harus memiliki ketajaman psikologi sehingga dia akan dapat menguasai seluruh siswanya dalam mengajar, yang diharapkan ilmu dan pelajaran yang disampaikan dapat diserap murid sebaik mungkin, katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika