Senin 09 Aug 2010 01:51 WIB

Nahkoda Pembawa Rombongan Komisi III DPR Ditahan

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Nahkoda perahu kayu yang ditumpangi anggota komisi III DPRRI ditetapkan menjadi tersangka. Nahkoda atas nama Alex Mahendra ditahan karena diduga lalai dalam membawa penumpang.

Kabid Humas Polda Sulawesi Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Benny Bela mengatakan Alex sudah diamankan di Mapolda Sulawesi Utara, Sabtu (7/8) malam. "Sudah dari semalam di Polda,"ujar Benny saat dihubungi wartawan, Ahad (8/8).

Menurut Benny, tersangka dituduh pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) karena lalai sehingga menyebabkan kematian orang lain. Berdasarkan beleid tersebut, tersangka diancam dengan pidana penjara lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun. Benny mengungkap tersangka tidak memberikan fasilitas life-vest (pelampung) kepada penumpang.

Peristiwa itu sendiri menyebabkan dua orang tewas. Masing-masing anggota komisi III Fraksi PDIP, Setia Permana dan isteri anggota komisi III Fraksi Partai Demokrat, Sutjipto, Wahyu Nurani.

Menurut Benny, rombongan yang terdiri dari 10 orang tersebut sampai ke Bunaken pada Sabtu (7/8) sekitar pukul 08.00 WITA. Pukul 11.00 WITA, mereka kembali dari Bunaken ke Manado. Saat kapal sudah mendekati dermaga, ombak langsung keras.

" Biasanya motorist (nahkoda) itu kalau mendekati dermaga mesin satu dimatikan. Pas dimatikan mesin mungkin mesin itu tidak mampu menahan ombak,"ujar Benny.

Benny mengatakan tidak ada peringatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) sebelum perahu tersebut berlayar pulang ke Manado. Menurutnya, ombak di sekitar perairan Bunaken tampak tenang dan tidak menunjukkan gejala akan membesar.

Perahu berbahan kayu itu pun terhempas ke batu. Perahu, ungkap Benny, langsung pecah dan tenggelam seketika. Perahu langsung tenggelam karena kondisi fisiknya sendiri terbuka. Dua anggota rombongan yang menumpangi perahu itu tersebut pun tenggelam dan tidak bisa diselamatkan. "Mereka tidak bisa berenang dan kapal itu juga tidak dilengkapi life-vest (pelampung) dan tenggelam,"ujarnya.

Benny mengatakan perahu tersebut memang buatan industri rumah tangga. Menurutnya, perahu itu bertulang kayu dan ditutup oleh bahan triplek. Setelah itu, bahan tersebut pun didempul hingga menjadi perahu.Umumnya, ungkap Benny, perahu yang berlayar ke Bunaken memang berbahan seperti itu. "Itu semua perahu di Bunaken. Modelnya panjang 5 sampai 6 meter dengan lebar 2 meter,"ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement