REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT--Calon mempelai di Pulau Lombok diajak untuk go green. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Lombok Barat HL Syaiful Arifin mengatakan setiap pasangan pengantin yang menikah harus menyiapkan dua bibit pohon. "Bibit pohon tersebut akan ditanam setelah proses akad nikah. Ini sesuai Instruksi Bupati Nomor 5/2010," katanya di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan penghulu akan meminta dua bibit pohon kepada setiap pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. "Proses penanaman bibit pohon oleh pasangan pengantin baru akan dikawal oleh penghulu dan saksi yang hadir. Penamanannya dapat dilakukan di halaman rumah atau piggir jalan," katanya.
Menurut dia alasan pasangan pengantin harus menyiapkan bibit pohon adalah untuk membantu program pemerintah dalam merehabilitasi lahan dan hutan.
Data pada 2005 menyebutkan luas hutan di Kabupaten Lombok Barat mencapai 37 ribu hektare, 40 persen atau sekitar 16 ribu hektare di antaranya dalam kondisi kritis. "Oleh karena itu, selain menginstruksikan pasangan pengantin untuk menamam dua bibit pohon, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan setiap sekolah," katanya
Ia mengatakan setiap siswa baru yang masuk sekolah diharuskan membawa satu bibit pohon. Beberapa sekolah sudah mulai melaksanakan program tersebut. "Misalnya SMAK 1 Lembar, berhasil mengumpulkan 1.000 bibit pohon berbagai jenis, padahal jumlah siswa yang diterima di bawah jumlah tersebut," katanya.
Menurut dia ini membuktikan minat masyarakat membantu rehabilitasi hutan cukup tinggi.
"Dengan adanya instruksi itu target penanaman dua juta pohon pada 2010 diharapkan terealisasi, saat ini sekitar 20 ribu bibit sudah tertanam. Sisanya akan ditanam pada musim hujan akhir 2010.
Syaiful mengatakan permintaan bibit pohon pada Dinas Kehutanan cukup tinggi, namun saat ini pihaknya masih belum berani mengeluarkan bibit karena alasan cuaca. "Kalau ditanam musim kemarau kemungkinan tumbuhnya sangat kecil. Karena itu bibit akan dikeluarkan pada musim hujan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
