Jumat 23 Jul 2010 14:17 WIB

Duh...Mengalami Gangguan Jiwa, Mantan Guru Dipasung

REPUBLIKA.CO.ID,DUMAIRozi Khaimullah (28), seorang mantan guru pesantren Hidayatullah, Kelurahan Bukit Timah, Dumai Barat, Kota Dumai, Riau, terpaksa dipasung karena mengalami gangguan jiwa.Ayah Rozi, Suhamri, yang ditemui di rumahnya di Dumai, Jumat, mengatakan sejak mengalami depresi sekitar empat tahun silam, anaknya sering melamun sendiri dan terkadang tertawa bahkan mengamuk dengan mengeluarkan kata-kata umpatan dan sering juga melafaskan zikir.

Meskipun Rozi kurang pandai bergaul semasa sehat dan masih mengajar, menurut Suhamri, Rozi dikenal sebagai pria yang rapi dan cerdas serta suka membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga."Walau dia hanya sebagai guru honor, namun setiap gajian ia selalu menyisihkanya untuk membantu kami," paparnya.

Suhamri menuturkan terganggunya mental dan pikiran Rozi terjadi saat ia berhenti mengajar di pesantren yang sudah tiga tahun dijalaninya dengan alasan gaji yang diterima perbulannya sangat minim hanya sebesar Rp200 ribu/bulannya.

Ia mengatakan, sejak berhenti itulah, Rozi terus giat mencari pekerjaan baru dan melamar di banyak tempat, namun tak kunjung dapat kerja. Karena kebutuhan hidup semakin banyak dan berkeinginan membeli sepeda motor, Rozi lantas sering termenung dan tertawa sendiri hingga mulai mengamuk dan mengumpat keluarga.

Menurut dia, Rozi telah berulang kali dibawanya ke rumah sakit jiwa. Namun, beberapa saat setelah keluar dari rumah sakit penyakitnya kambuh lagi. Anaknya mudah mengamuk dan mengancam keselamatan keluarganya."Terakhir karena kelakuannya sudah membakar rumah, terpaksa diikat supaya tidak mengancam kehidupan orang lain," kata seorang tetangga Suhamri, Juniah (44).

Dilanjutkannya, sejak Rozi diikat kakinya, pihak keluarga dan warga terus berupaya meminta perhatian Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Sosial yang dikepalai Ishak Effendi supaya Rozi diberikan perawatan yang layak di Rumah Sakit Jiwa di Pekanbaru. Namun hingga kini janji Dinas Sosial akan menurunkan tim untuk melihat kondisi Rozi belum juga dipenuhi.

"Dinas Sosial hanya merekomendasikan keluarga dan warga agar membawa Rozi ke rumah sakit jiwa pekanbaru. Sementara dari puskesmas Bukit Timah hanya menjanjikan Rozi akan mendapatkan jaminan kesehatan masyarakat, namun tak juga terealisasi," paparnya.

Sementara itu Ketua RT 14 Kelurahan Bukit Timah, Indrawan Simamora, mengaku khawatir dengan kondisi Rozi yang mengalami gangguan mental karena himpitan ekonomi keluarga.Kekhawatiran itu muncul karena di sekitar rumah orang tuanya terdapat benda-benda tajam yang dapat mencelakakan dirinya dan keluarga serta warga sekitar.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terang dia, maka diambillah cara dengan mengikat Rozi dengan rantai supaya aman dan tidak membahayakan. Pemasungan Rozi dikatakan dia sudah atas persetujuan pihak keluarga dan warga lainnya."Melihat kondisinya yang kian memburuk, sebenarnya kami sangat kasihan. Namun apa yang dilakukan ini untuk kebaikan keluarga dan warga lainnya," ringkas Indrawan.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement