REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Keluhan para wisatawan domestik maupun mancanegara terhadap jauhnya jarak tujuan wisata Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut), nampaknya akan segera berkurang. Ini menyusul rencana Lion air yang akan membuka rute Jakarta–Silangit sebanyak tiga kali seminggu mulai September mendatang.
Sejumlah pesawat baru sudah dipesan dari Prancis sebagai bentuk seriusnya manajemen PT Lion Air untuk membuka rute penerbangan domestik tersebut.
Perihal akan segera dibukanya penerbangan langsung itu, dikemukakan Sekdaprov RE Nainggolan, seusai melakukan pertemuan dengan Direktur Umum PT Lion Air, Edward Sirait, bersama Kadis Perhubungan Sumut N Dalimunthe, Kasie Dishub Darwin Purba, Wakil Bupati Humbang Hansundutan Marganti Manullang, dan beberapa perwakilan pemerintah kabupaten di wilayah sekitar Bandara Silangit, di Medan kemarin (22/7).
Menurut Naingggolan, pembahasan mengenai kemungkinan dibukanya penerbangan langsung itu sudah lama dilakukan. ''Tapi baru sekarang ini ada kepastiannya,'' katanya. Pihak pemda berharap dengan dibukanya jalur penerbangan Jakarta–Silangit, maka kawasan dataran tinggi di sekitar Danau Toba akan terbuka. Selama ini untuk menuju ke kawasan wisata itu, hanya ditempuh melalui jalan darat dari Medan memakan waktu tempuh hingga lima jam.
Jarak tempuh terlalu panjang ditambah dengan kondisi jalan yang tidak selalu baik, membuat Danau Toba makin kurang diminati pengunjung, terutama dari mancanegara. Untuk menghidupkannya kembali tidak ada jalan lain harus dibuka lapangan udara. Maka pemda kemudian merenovasi lapangan udara Silangit, yang hanya berjarak sekitar 15 km dari Parapat, kota pinggiran Danau Toba.
Perusahaan penerbangan Lion Air ternyata tertarik untuk mengisi rute domestik tersebut. Direktur Umum PT Lion Air, Edward Sirait, menjelaskan, potensi wisata di wilayah Silangit dan potensi ekonomi di sekitarnya, menjadi salah satu yang mendorong pihaknya tertarik membuka rute penerbangan langsung Jakarta-Silangit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
