Selasa 20 Jul 2010 03:48 WIB

Pemilik Kepala Besar Lebih Terlindung dari Risiko Demensia

Rep: Ina Febriani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Illustrasi
Illustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK—-Jangan minder bila anda memiliki ukuran kepala lebih besar dari kebanyakan orang.  Bersyukurlah, beberapa peneliti di New York berpendapat memiliki ukuran kepala yang besar membantu melindungi kerusakan terburuk dari demensia.

Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang umumnya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, pikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian. Pada tahap lanjut ddemensia bisa menyebabkan kemunduran kepribadian.

Pada usia muda, demensia bisa terjadi secara mendadak jika mengalami cedera hebat, didera penyakit atau zat-zat racun (misalnya karbon monoksida) hingga menyebabkan hancurnya sel-sel otak. Tapi, demensia biasanya timbul secara perlahan dan menyerang usia diatas 60 tahun.

Namun demensia bukan bagian dari proses penuaan yang normal karena perubahan versi ini tak mempengaruhi fungsi. Sejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek) dan penurunan beberapa kemampuan belajar.

Faktor yng paling sering menyebabkan demensia adalah penyakit Alzheimer. Penyebab penyakit Alzheimer tidak diketahui penyebabnya namun diduga melibatkan faktor genetik.Ppenyakit ini cenderung ditemukan dalam beberapa keluarga, disebabkan atau dipengaruhi oleh beberapa kelainan gen tertentu.

Pada penderita Alzheimer, beberapa bagian otak mengalami kemunduran sehingga terjadi kerusakan sel dan penurunan respon terhadap bahan kimia yang menyalurkan sinyal di dalam otak. Di dalam otak ditemukan jaringan abnormal (disebut plak senilis dan serabut saraf carut-marut) dan protein abnormal yang hanya bisa terlihat pada otopsi.

Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang lebih serius ketimbang pikun pada penuaan. Penderita demensia bisa lupa akan keseluruhan peristiwa yang baru saja terjadi.

Namun, peneliti di New York menemukan bahwa orang penderita Alzheimer dengan tengkorak terbesar memiliki memori yang lebih baik dan kemampuan berpikir dari pasien dengan tengkorak yang lebih kecil. Sementara, tim Universitas Munich percaya kepala yang lebih besar berarti ada otak yang lebih besar sebagai cadangan penyangga untuk melawan kematian otak yang berhubungan dengan demensia sel. Temuan itu  diterbitkan dalam jurnal Neurology.

Sejumlah 270 pasien direkrut untuk studi melalui pendaftar penelitian atau klinik spesialis memori di Amerika Serikat, Kanada, Jerman dan Yunani. Mereka diberi memori dan tes keterampilan kognitif dan pemindaian otak untuk mengukur tingkat penyakit mereka. Dimensi kepala mereka juga diukur. Sebuah kepala yang lebih besar dikaitkan dengan kinerja yang lebih baik di tes, bahkan ketika pasien memiliki kesamaan jumlah sel otak yang mengalami kerugian akibat penyakit tersebut.

Hasil lebih detail mencatat, untuk setiap 1% dari kematian sel otak, keberadaan satu sentimeter tambahan ukuran kepala memiliki skor 6% lebih besar pada tes memori. Walaupun ukuran otak sangat ditentukan oleh genetika, para peneliti mengatakan gaya hidup dapat memiliki dampak gizi buruk atau penyakit di awal pertumbuhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement