Selasa 20 Jul 2010 03:45 WIB

Sekolah Swasta Lebih Bisa Terima Materi Kesehatan Reproduksi

Rep: Yoebal Ganesha/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DI Yogyakarta mendesak pemerintah pemerintah untuk menerapkan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual untuk remaja, pasangan usia subur dan pasangan lansia. Selain itu, PKBI juga tetap memperjuangkan agar negara bisa memenuhi hak kesehatan reproduksi perempuan dengan tetap mengutamakan perspektif kesetaraan dan keadilan gender.

Dua desakan ini menjadi bagaian dari rekomdensasi gerakan PKBI yang diputuskan dalam Muswil PKBI DI Yogyakarta. Minggu (18/7) di Yogyakarta. Muswil ini juga memilih Budi Wahyuni sebagai ketua pengurus harian daerah 2010-2014.

Budi mengatakan selama ini PKBI terus berusaha untuk merealisasikan terlaksananya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah. Menurut dia, umumnya pengelola sekolah sudah sepakat pentingnya kurikulum pendidikan kesehatan reproduksi ini bisa juga diberikan sebagai kurikulum muatan lokal.

''Muatan lokal ini bisa berjalan baik di sekolah swasta, namun agak terhambat di sekolah negeri, karena kekhawatiran dari pengelola sekolah tersebut. Mereka khawatir muatan lokal tersebut tak sesuai dengan kebijakan pemerintah (dinas pendidikan),'' katanya.

Saat ini, katanya, di DIY sudah ada 43 sekolah yang bersedia memberikan mata pelajaran muatan lokal kesehatan reproduksi, dan 60 persennya adalah sekolah swasta.

Hanya saja, kata dia, pelajaran kesehatan reproduksi yang diberikan masih sepotong-potong, belum komprehensif, dengan standar modul yang disiapkan PKBI.

Kata Budi, umumnya sekolah negeri meminta perlu adanya aturan hukum, minimal berbentuk surat edaran dari dinas pendidikan, agar kurikulum lokal kesehatan produksi ini bisa diselenggarakan. ''Hanya saja, ketika permintaan ini kami sampaikan ke dinas pendidikan, masalahnya menjadi mentah kembali, karena dinas tak sepakat untuk mengeluarkan suarat edaran, dan menyerahkan semuanya kepada sekolah masing-masing,'' kata Budi.

Budi mengatakan sebenarnya PKBI sudah menyiiapkan modul-modul untuk muatan lokal reproduksi di sekolah. ''Kami juga sudah mempersiapkan tenaga pengajarnya,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement