Selasa 13 Jul 2010 04:06 WIB

MOS Harus Bebas dari Kekerasan

Rep: c21/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK- Dinas Pendidikan (Disdik) Depok mengatakan Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) tak wajib diikuti siswa. Hal ini diutarakan Kepala Disdik Depok, Farah Mulyati pada wartawan, Selasa (12/7).

Bahkan menurutnya, pelaksanaan MOS ynag berlangsung dari Senin hingga Rabu (14/7) mendatang ini, hanya untuk mengenalkan siswa dengan lingkungan sekolah saja. “ Ini tak ada kaitannya dengan penilaian akademik siswa,” tegasnya.

Menurutnya, seharusnya, MOS bertujuan untuk memberi kesan positif pada siswa. Ia menegaskan tak boleh ada unsur kekerasan fisik kepada para pesertanya. “ Misalkan ada kekerasan terjadi, laporkan ke kita. Kita akan panggil kepala sekolah dan guru yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Dari data Disdik Depok, di tahun ajaran 2010/2011, terdapat 5 ribu siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri dan swasta yang siswanya mengikuti MOS. Berdasarkan edaran Disdik, MOS harus dilakukan selama jam belajar mengajar dengan materi pengenalan program dan cara belajar siswa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement