Kamis 01 Jul 2010 07:06 WIB

Kecewa Berat, SP Tolak Dialog dengan Manajemen JICT

Rep: Ilyas/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Serikat Pekerja (SP) PT Jakarta International Container Terminal (JICT), mengungkapkan kekecewaan yang mendalam terhadap tindakan Dewan Direksi (manajemen) JICT. Sebab, pihak manajemen dianggap gagal memenuhi komitmen kepada para pekerjanya.

''Meski pihak manejemen mengajak dialog, kami terpaksa menolaknya. Kami percaya bahwa upaya meneruskan diskusi dengan manajemen yang tidak akuntabel tersebut hanya akan sia-sia,” ujar Ketua Umum SP JICT, Hazris Malsyah, di Jakarta Utara, Rabu (30/6).

Namun, menurut Hazris, meski kecewa, Pekerja JICT sampai saat ini tidak pernah memutuskan untuk melakukan aksi industrial. Sebab, tindakan itu, kata dia, berdampak tidak baik terhadap bangsa ini. Ia juga masih berkomitmen untuk melayani fasilitas gerbang utama bangsa dengan menyediakan pelayanan prima selama 24 jam.

Bahkan, sebenarnya kata Hazris, saat ini justru pihak manajemen yang berupaya mendorong agar terjadi pemogokan. Hal itu, untuk menyudutkan dan menekan SP JICT. ''Sekalipun hak mogok pekerja dilindungi oleh undang-undang, sampai saat ini sepanjang sejarahnya SPJICT tidak pernah sekali pun melakukan hak tersebut dan hanya akan melakukan apabila sudah tidak ada pilihan lain,” ujarnya menandaskan.

Organisasi gabungan dari International Transport Workers Federation (ITF), Aliansi Pekerja Pelabuhan Indonesia (APPI), dan Trans Union Federation (TRUF) itu, ditegaskan Hazris, tidak akan terjebak dalam perangkap Manajemen JICT. Bahkan dia menuding upaya pihak manajemen tersebut menunjukkan mereka tidak punya rasa memiliki terhadap perusahaan dan rasa peduli terhadap kepentingan bangsa.

''Sangat sulit untuk dimengerti bagaimana Manajemen JICT yang mestinya terdiri dari para 'gentlemen' dan bermartabat justru mempunyai komitmen yang sangat rendah,'' dia menyayangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement