Senin 14 Jun 2010 04:03 WIB

15 Titik Rawan Versi Dinas Perhubungan

Rep: C14/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Dishub DKI Jakarta Udar Pristono menegaskan, penertiban preman di angkutan umum untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang. Rencananya, penertiban akan dilakukan selama sebulan. Pristono mengungkapkan, memang sudah ada 15 nama rute atau trayek yang dinilai rawan aksi preman.

“Kami sudah menetapkan rute dan titik mana saja yang akan menjadi fokus penertiban. Tapi itu tidak perlu disebutkan karena khawatir para preman yang menjadi target operasi menghindar,” ujar Pristono.

Dia menambahkan, dengan menciptakan suasana aman dan nyaman akan meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum. Dengan demikian, nantinya penggunaan kendaraan pribadi bisa berkurang. Sehingga, kemacetan yang menjadi masalah serius di Ibu Kota bisa berkurang.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memberi deadline dua bulan kepada Kepala Satpol PP Effendi Anas dan Kepala Dishub Udar Pristono untuk menertibkan preman di angkutan umum. Sebab, selama ini aksi preman yang berkedok sebagai pengamen dan pedagang asongan sudah meresahkan masyarakat.

Sementara itu, berdasarkan data, titik rawan kriminalitas menyebar di lima wilayah kota. Untuk wilayah Jakarta Pusat, jenis dan rute angkutan umum yang perlu diwaspadai dari keberadaan preman yakni Metro Mini 07 yang melewati rute perempatan coca-cola dan simpang lima Senen.

Untuk Jakarta Timur, Mayasari Bhakti 300 dan 57 yang melayani rute Blok M-Rawamangun. Untuk Jakarta Barat Jakarta Barat, Patas 6 A rute Kalideres-Kampung Rambutan. Untuk Jakarta Selatan, Kopaja P 20 dengan rute Lebak Bulus – Senen. Sedangkan di Jakarta Utara metro mini 07 jurusan Senen-Semper dan di Termina Tanjung Priok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement