REPUBLIKA.CO.ID,
MALANG-– Pimpinan Bank Indonesia (PBI) Malang, Totok Hermiyanto menyatakan bank syariah yang secara konsep lebih adil, fair dan terbuka atau transparan menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan non muslim.
''Banyak warga nonmuslim yang menjadi nasabah bank syariah,'' kata Totok.
Daya tarik lain, dari aspek perhitungan bagi hasil ada kecendrungan Bank Syariah akan lebih tinggi sedikit dibandingkan bank konvensional atau umum. Ditinjau dari tingkat risikonya, Bank Syaraih dinilai akan lebih aman.
Dia memberikan contoh seperti pada tingkat bagi hasil (suku bunga). Menurut dia, tingkat suku bunga bank syariah dalam jangka panjang bisa jadi akan lebih aman. Alasannya, karena suku bunga yang diterapkan lewat bagi hasil di Bank Syariah itu bersifat fix, tidak fluktuatif sebagaimana di bank umum.
Kalau pun ada perubahan kenaikan suku bunga, lanjut dia, tidak terlalu berpengaruh sedahsyat pada bank umum. Begitu juga bila suku bunga turun, biasanya turunnya tidak terlalu drastis. Penurunannya hanya sedikit.
Berbeda dengan bank umum, kata Totok Hermiyanto. Menurut dia, ada kecenderungan memiliki suku bunga dengan dinamika sangat tinggi. Ketika suku bunga naik, maka bunga akan langsung naik. Itu bagi nasabah akan sangat terasa karena beban yang harus ditanggung lumayan berat. Sebab, bunga akan terus naik.
Tak mengherankan, ketika banyak bank syariah dibuka di daerah ada kecenderungan nasabah memilih bank syariah. Dia menilai itu merupakan trend yang terjadi. Sebab, suku bunga masih rendah.