REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB-PP) Kota Padang, Provinsi Sumbar, menggelar kembali program 'traumatic healing' bagi 200 anak se-kota Padang, pada tahun 2010. "Program yang digelar dalam tahun ajaran triwulan III 2010 tersebut diberikan agar anak-anak mendapatkan bimbingan dari psikolog dan juga dari pemuka agama," kata Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KB-PP), Iskandar Syah di Padang, Senin (31/5).
Ia mengatakan, Kota Padang terpilih karena merupakan daerah terparah diguncang gempa berkekuatan 7,9 SR pada 30 September 2009. Selain mengakibatkan kerusakan berat terhadap ratusan unit bangunan publik dan masyarakat, juga berdampak pada gangguan mental cukup berat, khususnya kaum ibu dan anak-anak.
"Anak-anak pada usia balita hingga pelajar di Padang kini masih trauma apalagi ketika gempa susulan muncul, baik yang dirasakan sendiri atau yang ditonton melalui televisi. Akibatnya mereka seolah-olah diingatkan kembali pada peristiwa gempa bumi itu," katanya.
Karena itu, katanya, program 'traumatic healing' bagi ibu dan anak-anak diharapkan menjadi penyejuk dan membuat korban kembali ceria dalam melaksanakan rutinitas sehari-hari.
Dalam program 'traumatic healing' itu, anak-anak akan mendapatkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang peristiwa terjadinya gempa sebagai bekal membentuk kewaspadaan dini. "Khusus pada kaum ibu, juga dibekali dengan pengetahuan tentang gizi agar anak mereka bisa tumbuh dengan baik karena telah mendapatkan asupan gizi dengan baik," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
