Rabu 19 May 2010 23:37 WIB

Lindsay Lohan Terancam Hukuman Penjara

Rep: c31/ Red: Ririn Sjafriani

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES--Aktris dan penyanyi Lindsay Lohan, diperintahkan untuk menghadiri sidang masa percobaan, Kamis (20/5). Jika mangkir, ia terancam hukuman penjara karena absen dari kelas pendidikan alkohol. Lohan dilaporkan mengemudi dalam keadaan mabuk pada tahun 2007.

Pejabat pengadilan mengatakan pada hari Selasa (18/5), Hakim Pengadilan Tinggi Beverly Hills, Marsha Revel telah memerintahkan pemeran "Mean Girls" untuk menghadiri meninjau kemajuan secara pribadi.

Situs web selebriti TMZ mencatat Lohan, 23 hanya mengikuti hanya 10 dari 13 program pendidikan yang dituntut akibat mengemudi setelah minum alkohol di Los Angeles dan New York.

Pengacara Lohan pengacara tidak berkomentar apapun.

Lohan tengah berada di Perancis untuk festival film Cannes pekan ini, di tengah desas-desus bahwa ia akan bermain film duplikasi "Throat Deep" tahun 1970-an sebagai sebagai bintang porno Linda Lovelace dalam film mendatang.

Namun tidak ada pengumuman resmi telah dibuat selama ini dalam festival itu, Lohan tampak menghindari media.

Sumber Yudisial mengatakan, jika ditemukan Lohan gagal mematuhi untuk menghadiri kelas, Revel dapat memutuskan Lindsay divonis penjara. Yang kemungkinan besar akan mengakibatkan sidang berikutnya di mana ia akan menjatuhkan kalimat, kata mereka.

Revel pada Oktober memperpanjang pembebasan bersyarat dari tiga tahun setelah tahun berikutnya dan memperingatkan untuk mendapatkan serius tentang program alkohol.

Lohan juga dihukum 24 jam di penjara pada tahun 2007 tetapi menghabiskan 84 menit di balik jeruji besi karena blokade kepadatan di Los Angeles.

Lohan meraih ketenaran dalam film 1998 "The Parent Trap", tapi dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu artis yang paling bermasalah dan sering dibicarakan Hollywood. Sementara, film terbarunya, "Labor Pains", tidak bisa mendapatkan rilis teater di sebagian besar negara dan langsung tayang di televisi AS pada tahun 2009.

sumber : reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement