Rabu 12 May 2010 17:57 WIB

Bank Dunia akan Lebih Fokus Pada Kesehatan Reproduksi

Rep: c32/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Bank Dunia mengatakan akan lebih fokus untuk mengatasi tingkat kesuburan dan kematian ibu yang tinggi di negara-negara miskin, peringatan keluarga berencana dan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya yang luput dari perhatian beberapa pemerintahan, dermawan, dan beberapa badan pembangunan, Selasa (11/5).

Dalam laporan lima tahun pertama Rencana Aksi Kesehatan Reproduksi, Bank Dunia mengatakan akan meningkatkan penyaluran kredit untuk mengurangi tingkat kesuburan tinggi dan mencegah kematian ibu dan anak-anak di 58 negara berkembang.

Ini akan dilakukan dengan meningkatkan akses ke kontrasepsi, menganjurkan kunjungan sebelum melahirkan lebih sering untuk wanita hamil, memperluas pendidikan pada masyarakat dan investasi yang lebih dalam pelatihan tenaga kesehatan baru.

Pembiayaan kesehatan Bank Dunia tiga kali lipat mencapai $ 4,1 miliar dari dana fiskal 2010 yang berakhir Juni, naik 40 persen dari rekor tahun sebelumnya. Artinya, pinjaman untuk mengurangi kesuburan tinggi atau meningkatkan akses keluarga berencana hanya menyumbang empat persen dari portofolio kesehatan Bank Dunia selama satu dekade terakhir, menurun dua pertiga antara dekade pertama dan kedua.

"Kematian yang tidak seharusnya pada seorang ibu dalam proses melahirkan adalah bukan hanya tragedi kemanusiaan, itu juga merupakan bencana ekonomi dan sosial" kata Wakil Presiden Pembangunan Manusia di Bank Dunia, Julian Schiweitzer.

Sekitar 350.000 perempuan meninggal setiap tahun, terutama di negara-negara berkembang, karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan kelahiran anak.

Menurut Bank Dunia banyak wanita di negara-negara miskin menggunakan aborsi sebagai cara terakhir pengendalian kelahiran. Sekitar 68.000 perempuan meninggal setiap tahun karena aborsi tidak aman dan ilegal, sementara yang lain 5.300.000 menderita cacat sementara atau permanen.

Sementara itu, Bank Dunia menunjukkan angka baru bahwa bantuan sementara pembangunan untuk kesehatan meroket hampir lima kali lipat menjadi $ 14 miliar pada 2007 dari $ 2,9 milyar tahun 1995, pendanaan untuk penduduk dan pelayanan kesehatan reproduksi meningkat dengan $1.9 miliar dari $901 juta pada periode yang sama.

Di 35 negara dengan tingkat kesuburan tertinggi di Afrika, Asia dan Timur Tengah, dana untuk perencanaan keluarga perempuan dan program reproduksi mulai dari $ 150 juta pada 1995 dan meningkat menjadi $ 432 juta pada 2007.

Sementara itu, bantuan secara keseluruhan untuk kesehatan pada negara yang sama dari $ 915 juta pada 1995 menjadi $ 4,9 miliar pada 2007.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement