Jumat 30 Apr 2010 09:10 WIB

Minyak Ikan dan Olah Raga tak Mencegah Penyakit Alzheimer's

Alzheimers
Foto: rd.com
Alzheimers

Minyak ikan, olah raga dan mengisi teka teki mungkin baik untuk otak, tetapi tidak ada bukti kuat bahwa semua itu dapat mencegah penyakit Alzheimer's. Sebuah panel ahli menyimpulkan bahwa suplemen, obat atau interaksi sosial juga belum terbukti dapat mencegah serangan penyakit tersebut.

Kelompok ahli itu mengamati puluhan penelitian yang menunjukkan cara-cara untuk mencegah Alzheimer's, penyakit yang merusak otak dan tidak dapat diobati, dan menemukan tidak satu pun cukup kuat untuk menjadi bukti. "Kami berharap dapat mengatakan kepada orang-orang bahwa meminum pil atau mengisi teka-teki silang setiap hati akan mampu mencegah penyakit tersebut, tetapi bukti yang ada saat ini tidak mendukung harapan itu," kata Dr Martha Daviglus dari Northwestern University di Chicago, yang memimpin panel tersebut.

Sebagian besar dari penelitian yang telah dilakukan itu menunjukkan kaitan, bukan penyebab atau dampak, kata Daviglus. "Kaitan ini adalah contoh klasik dari kebingungan antara ayam atau telur. Apakah orang mampu bertahan dengan kondisi mental yang tajam dalam jangka waktu yang panjang karena mereka aktif secara fisik dan berinterkasi secara sosial atau apakah mereka dapat  tetap aktif secara fisik dan berinteraksi sosial karena mereka memiliki kondisi mental yang tajam," katanya seperti dikutip Reuters.

Sebanyak 15 ahli itu bertemu dalam program konferensi ilmu pengetahuan, yang bertujuan mengarahkan riset masa depan pada bidang studi yang penting. Mereka meliputi para ahli di bidang geriatrik, perawatan jangka panjang, keperawatan, psikiatri dan bidang lain.

Tidak sepenuhnya dipahami

Asosiasi Alzheimer's menyebutkan sebanyak 5,3 juta orang Amerika menderita Alzheimer's dan memperkirakan 16 juta orang akan menderita penyakit itu pada 2050. "Penting bahwa kami, sebagai bangsa, untuk meningkatkan investasi secara signifikan dalam riset tentang Alzheimer's," kata kelompok itu.

"Total pembayaran untuk kesehatan dan layanan perawatan kesehatan jangka panjang bagi orang-orang yang menderita Alzheimer's dan penyakit dementia lain akan mencapai 172 miliar dolar AS dari semua sumber pada 2010." Panel itu menemukan bahwa ada definisi yang tidak konsisten tentang penyakit Alzheimer's itu dan penurunan kondisi kognitif yang menyebabkannya.

Para dokter juga tidak sepenuhnya memahami bagaimana penyakit itu berkembang, contohnya ada ketidaksepakatan tentang apakan plak amiloid yang ditemukan dalam otak penderita menjadi penyebab penyakit itu atau hanya sekadar gejala. Hanya ada sedikit obat untuk mengobati Alzheimer's tetapi efeknya hanya sementara.

Genetika terlibat sangat kuat.

Baru-baru ini sejumlah ilmuwan di Inggris menemukan tiga gen baru yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer's, sebuah penemuan paling signifikan selama 15 tahun terakhir. Melalui dua penelitian besar, tiga gen baru itu ditemukan bergabung dengan gen APOE4 yang lebih dikenal sebagai faktor risiko penyakit dementia tersebut.

"Jika kami dapat menghilangkan efek yang merusak dari gen itu, kami dapat mengurangi jumlah orang yang menderita Alzheimer's sebesar 20 persen," kata Julie Williams, profesor dari Neuropsychological Genetics di Universitas Cardiff Inggris kepada wartawan di London.

Serangan penyakit Alzheimers ditandai dengan kehilangan daya pikir secara bertahap, dan akhirnya dapat menjadi cacat mental total. Gejala awal Alzheimer's adalah mudah lupa pada hal-hal yang sering dilakukan dan hal-hal baru, disorientasi masalah waktu dan mengalami kesulitan dalam fungsi kognitif kompleks seperti matematika atau aktivitas organisasi.

Alzheimer?s berat ditandai dengan kehilangan daya ingat yang progresif sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, disorientasi tempat, orang dan waktu, serta mengalami masalah dalam perawatan diri, seperti lupa mengganti pakaian. Penderita penyakit itu biasanya juga mengalami perubahan tingkah laku seperti depresi, paranoia, atau agresif.

Orang yang mempunyai riwayat keluarga Alzheimer?s mempunyai risiko mengalami Alzheimer?s dan risiko tersebut makin meningkat apabila kedua orang tua menderita Alzheimer's. Faktor risiko lain untuk mengalami Alzheimer?s yaitu trauma kepala yang serius, penuaan, pascamenaupause, defisiensi estrogen, riwayat keluarga dengan genotype ApoE positif, dan meningkatnya homosistein serum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement