Jumat 02 Apr 2010 03:40 WIB

Metabolisme Stabil dengan Konsumsi Lemak di Pagi Hari

Sarapan telur dan daging asap yang kaya lemak diyakini peneliti membuat metabolisme tubuh tetap normal
Foto: corbis
Sarapan telur dan daging asap yang kaya lemak diyakini peneliti membuat metabolisme tubuh tetap normal

Jika selama ini sarapan Anda lebih banyak mengandung karbohidrat, ada baiknya Anda mulai mengganti dengan yang mengandung lemak. Pasalnya, lemak tersebut akan diubah menjadi energi dengan efektif dan membuat pilihan jenis makanan sepanjang hari akan lebih bijak.

Para peneliti menyebut, sarapan pagi sarat dengan kandungan lemak dari daging asap atau telur bisa jadi cara paling sehat untuk memulai aktivitas. Konsumsi makanan di pagi hari, usai tidur sepanjang malam, tampaknya bisa memprogram metabolisme tubuh sepanjang hari, ujar para peneliti.

Seperti pepatah lama yang menyebutkan, "Sarapan pagi seperti raja, makan siang seperti pangeran dan makan malam layaknya orang miskin", kemungkinan besar adalah nasihat terbaik untuk diikuti guna mencegah sindrom metabolisme, menurut studi dari University of Alabama at Birmingham Study (UAB), seperti dilansir Telegraph, Rabu (31/1).

Sindrom metabolisme dikenali dengan gejala kelebihan lemak pada perut, kadar trigliserida yang tinggi, resistensi insulin dan berbagai faktor risiko penyebab penyakit kardiovaskular.

Penelitian yang dipublikasikan secara online pada International Journal of Obesity, Selasa (30/3), meneliti pengaruh yang diberikan dengan berdasarkan tipe makanan serta waktu makan pada perkembangan karakteristik sindrom metabolisme pada tikus percobaan.

Para peneliti mengungkap, tikus yang diberikan makanan tinggi lemak setelah bangun tidur memiliki profil metabolisme yang normal.

Sebaliknya, tikus yang mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi karbohidrat pada pagi hari dan mengonsumsi makanan tinggi lemak menjelang malam, justru mengalami peningkatan berat badan, tampak kegemukan, intoleransi terhadap glukosa dan berbagai gejala dari sindrom metabolisme.

"Penelitian kemudian meneliti tipe dan kualitas dari asupan makanan, namun tidak ada yang mempertanyakan waktu dari makanan jenis apa dan kapan mengonsumsinya mempengaruhi berat badan. Meskipun, diketahui tidur dan ritme  tubuh mempengaruhi berat badan," ujar pemimpin peneliti sekaligus Profesor dari UAB, Molly Bray.

Molly menjelaskan, tim peneliti menemukan, asupan lemak setelah bangun tidur di pagi hari dapat mengubah lemak menjadi efisien bagi tubuh dan juga mempengaruhi kemampuan binatang percobaan untuk merespon berbagai jenis makanan pada waktu makan selanjutnya.

Sementara itu, binatang yang diberikan karbohidrat pada pagi hari, metabolisme karbohidratnya aktif dan tampak tak berubah, meskipun mereka diberikan berbagai jenis makanan lain sepanjang hari.

"Makanan pertama yang Anda konsumsi, tampaknya akan memprogram metabolisme tubuh hingga sepanjang hari," ujar peneliti senior, Martin Young.

Penelitian ini mengungkap, lanjut Martin, jika Anda mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat pada pagi hari maka akan membuat tubuh menggunakan karbohidrat sepanjang hari. "Sedangkan, jika Anda mengonsumsi makanan tinggi lemak untuk sarapan, maka metabolisme tubuh.akan menyediakan energi dari karbohidrat dan lemak," jelasnya.

sumber : telegraph.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement