Senin 31 Jul 2023 18:04 WIB

Survei LSI Denny JA Catat Empat Blunder Ganjar yang Buat Elektabilitasnya Turun

Elektabilitas Ganjar saat ini tertinggi dari Prabowo menurut survei LSI Denny JA.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Elektabilitas Ganjar mengalami penurunan berdasarkan survei LSI Denny JA.
Foto: Republika/Prayogi
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo. Elektabilitas Ganjar mengalami penurunan berdasarkan survei LSI Denny JA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merekam adanya penurunan elektabilitas Ganjar Pranowo yang membuatnya kalah dari Prabowo Subianto dalam tiga bulan terakhir. Pada Mei 2023, perbandingannya menjadi Ganjar (38,1 persen) dan Prabowo (44,5 persen). 

Selanjutnya pada Juni 2023, Gubernur Jawa Tengah (43,2 persen) dan Menteri Pertahanan (50,4 persen). Survei terakhir pada bulan ini, Ganjar (41,6 persen) dan Prabowo (52 persen).

Baca Juga

Peneliti LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas melihat ada empat blunder yang membuat elektabilitas Ganjar kalah dari Prabowo. Pertama adalah soal pengakuan Ganjar yang menonton video porno.

"Publik yang menyatakan kurang wajar/tidak wajar sama sekali terhadap capres yang suka nonton video porno mencapai 86,1 persen," ujar Hanggoro lewat rilis daringnya, Senin (31/7/2023).

Blunder kedua Ganjar adalah pernyataannya yang mengaku sebagai petugas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebanyak 69,9 persen publik menyatakan kurang setuju dan tidak setuju sama sekali jika presiden terpilih disebut petugas partai.

Sebab dalam prinsip demokrasi modern, presiden sebagai pemimpin negara harus setia kepada bangsa dan negaranya. Bukan kepada partai politik yang mengusung atau mendukungnya.

Blunder ketiga disebabkan oleh batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dipersepsikan sebagai salah satu biang batalnya tim nasional Indonesia menjadi bermain di Piala Dunia U-20.

"Ganjar yang paling disalahkan atas batalnya Piala Dunia U-20, 16,6 persen. PDI Perjuangan 9,3 persen," ujar Hanggoro.

Blunder terakhir Ganjar adalah saat ia menelepon penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Saat itu, Ganjar yang notabenenya Gubernur Jawa Tengah menyampaikan keluhan pedagang di Warakas, Tanjung Priok, kepada Heru. "74,7 persen anggap Ganjar tak pantas menyampaikan keluhan itu dan terpublikasi juga," ujar Hanggoro.

LSI Denny JA menggelar survei pada 30 Mei hingga 12 Juni 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner responden.

Pengumpulan responden menggunakan metode multistage random sampling. Dengan margin of error atau batas kesalahan sebesar kurang lebih 2,9 persen.

 

photo
Ganjar digoyang oleh sejumlah isu dukungan elite PDIP ke capres lain. - (Republika/berbagai sumber)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement