Kamis 27 Apr 2023 17:55 WIB

Pengamat Dukung Pembinaan Jangka Panjang Pemain Timnas oleh Erick Thohir

Erick Thohir sedang menyusun pembinaan talenta berkelanjutan.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (keduan kanan) saat launching gerakan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada ekosistem sepak bola Indonesia di Jakarta, Kamis (13/4/2023).  Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada 353 wasit serta asisten wasit Liga 1 dan Liga 2 sebagai bukti perlindungan kepada mereka.
Foto: Dok Republika
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (keduan kanan) saat launching gerakan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada ekosistem sepak bola Indonesia di Jakarta, Kamis (13/4/2023). Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada 353 wasit serta asisten wasit Liga 1 dan Liga 2 sebagai bukti perlindungan kepada mereka.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat sepak bola nasional Rony Samloy mendukung rencana program pembinaan jangka panjang bagi para pemain timnas U-20 maupun U-22 yang sedang direncanakan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir. 

Seperti diketahui, Erick Thohir memiliki rencana untuk mengumpulkan para pemain Timnas Indonesia U-20 dan U-22 ke dalam klub Liga 1, Bhayangkara FC.

Baca Juga

Menurut Samloy, Erick Thohir sedang menyusun pembinaan talenta berkelanjutan dalam kerangka membangun dan menyiapkan sumber daya pemain Timnas Indonesia di masa depan.

Samloy melihat, langkah Erick tersebut sangat bijak dan visioner. Terutama dalam menjaga mentalitas para timnas U-20 yang baru saja gagal tampil di Piala Dunia 2023. Dengan demikian, dikumpulkannya kembali dalam satu wadah, dapat memperkuat kohesivitas tim dan yang terpenting adalah memperbanyak jam terbang laga pertandingan.

“Sebab jauh lebih penting menyiapkan anak-anak ini agar mereka tetap punya gambaran masa depan yang baik di sepak bola. Ini jadi bagian dari mimpi panjang Erick Thohir agar kelak sepakbola Indonesia tetap diakui dan disegani di level Asia dan internasional,” kata Samloy kepada wartawan, Kamis (27/4/2023).

Samloy mengakui, Erick Thohir sedang menjaga kedekatan emosional dengan para pemain timnas U-20 yang sudah dibangun bertahun-tahun. Untuk itu, lewat program jangka panjang ini, mantan Presiden Inter Milan itu ingin menghapus kesedihan dan kekecewaan yang dialami oleh mereka.

“Selain itu Erick Thohir berupaya menjaga kedekatan emosional dengan para pemain timnas U-20, agar mereka tidak terus menerus larut dalam kesedihan dan kekecewaan panjang setelah gagal tampil di Piala Dunia U-20,” jelasnya.

Dijelaskan Samloy, semangat yang ditunjukkan Erick Thohir dalam memajukan sepak bola Indonesia perlu mendapat dukungan penuh dari semua pihak, karena kerja-kerja baik tidak ada kata akhir.

“Erick Thohir ingin menunjukkan bahwa belum ada kata akhir jika mau berprestasi bagi negara melalui sepakbola. Salut untuk Erick Thohir,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir tengah mengupayakan agar para pemain timnas U-20 dan U-22 bermain bersama di Bhayangkara FC. Alasannya, agar pemain timnas U-20 tidak kehilangan hubungan satu sama lain dalam segi permainan pasca batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. 

Selain itu, Erick menilai, dengan menyatukan para pemain U-20, juga dapat menambah pengalaman berkompetisi dalam pertandingan liga. Sebab, Skuad Garuda muda eks Piala Dunia U-20 2023 itu nantinya akan dipersiapkan sebagai program jangka panjang untuk Timnas Indonesia masa depan.

Namun, pengumpulan di Bhayangkara FC hanya untuk pemain yang belum terikat kontrak dengan klub lain. Adapun bagi pemain yang sudah mendapatkan kontrak profesional PSSI tidak punya kewajiban untuk memaksakan kehendak tersebut.

"Jadi, pemain Timnas Indonesia U-20 yang belum punya tim bisa kami prioritaskan ke Bhayangkara FC. Akan tetapi, kalau sudah punya tim kami tidak bisa memaksa," kata Erick Thohir.

Dengan mengumpulkan pemain Timnas Indonesia U-20 di Bhayangkara FC, Erick Thohir berharap pemain bisa terus menjadi kesatuan. Nantinya, para pemain itu akan lebih mudah dalam mengembangkan diri untuk program masa depan.

"Tapi kalau timnya mau menitipkan, karena kita punya jangka panjang, itu sesuatu yang bagus karena tidak mungkin kita bentuk timnas tiap minggu atau bulan," ucapnya

"Kami harus bentuk tiga sampai lima tahun. Apalagi mau ada percepatan pembinaan," tegas Erick Thohir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement