Ketua DPR Minta Ibu-Ibu tak Ragu Olah Sampah Jadi Kriya

Selain bermanfaat membersihkan lingkungan juga menambah pendapatan ekonomi.

Jumat , 03 Mar 2023, 23:46 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani berkunjung ke kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Foto: Dok. DPR RI
Ketua DPR RI Puan Maharani berkunjung ke kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani meminta kaum ibu-ibu untuk tak ragu mengolah sampah rumah tangga menjadi kriya. Sebab selain bermanfaat membersihkan lingkungan juga menambah pendapatan ekonomi.

Pernyataan tersebut disampaikan Puan kepada warga Jalan Sersan Zaini, Ilir Timur 2, Palembang, Sumatera Selatan, di sela kunjungan kerjanya mengawasi ketersediaan pupuk dan mendengar aspirasi petani di daerah setempat, pada Jumat (3/3/2023).

Baca Juga

"Saya apresiasi apa yang dilakukan ibu di sini mengolah sampah, dan mendirikan perkumpulan Bank Sampah. Kegiatan itu bukan mudah memilih limbah sampah yang bisa dibuat kerajinan bernilai ekonomis," kata dia.

Menurut dia, sedikitnya ada 33 ibu warga di Kecamatan Ilir Timur 2 yang penuh kesadaran dan kreativitas mengolah sampah rumah menjadi berharga. Para ibu mengubah sampah rumah tangga seperti plastik bungkus mie instan, detergen, jajanan anak, kertas koran bekas dan limbah enceng gondok menjadi tas, tudung saji, kotak sampah, dan mainan otomotif.

Untuk diketahui, kriya buatan mereka dijual senilai Rp 25 ribu-Rp 350 ribu per buah hingga tembus pasaran DKI Jakarta dan Sumatera Bagian Selatan. "Kegiatan seperti ini inspirasi dan patut dicontoh ibu-ibu atau warga nusantara umumnya. Satu sisi menjaga kebersihan lingkungan sekaligus pemberdayaan perempuan dalam kegiatan ekonomis," kata dia, seraya menyatakan siap untuk turut mempromosikan produk yang dihasilkan para ibu-ibu di Palembang itu secara luas.

Untuk diketahui, kegiatan pengolahan itu dilakukan para ibu rumah tangga dalam sebuah perkumpulan bernama Bank Sampah Kebumen Gemilang Sejahtera. Camat Ilir Timur 2 Palembang Septa Marus mengatakan perkumpulan Bank Sampah Kebumen Gemilang Sejahtera itu berdiri sejak tahun 2017 atas kesadaran dari warga setempat.

Kemudian, sejak saat itu jumlah perkumpulan terus bertumbuh hingga setidaknya sampai saat ini ada sebanyak enam perkumpulan di Kecamatan Ilir Timur 2. Namun memang, ia menyebutkan, Bank Sampah Kebumen Gemilang Sejahtera adalah yang terbesar sebab berhasil lolos penilaian dan mendapat binaan dari PT Pupuk Sriwijaya.

"Mereka mengajak dan mengajarkan warga setempat mengumpulkan sampah memilahnya, membersihkan tanaman liar di aliran sungai setiap Sabtu-Minggu dan membuatnya menjadi barang kreatif," kata dia.

Dari kegiatan produktif tersebut manfaatnya aliran sungai di sekitar tempat tinggal warga Jalan Sersan Zaini lebih terawat dan memotivasi lebih banyak lagi warga melakukan pembersihan.

Sumber : Antara