Selasa 14 Feb 2023 20:02 WIB

Survei: Berdasar Tren Elektabilitas, Ganjar dan Anies Berpeluang Saling Berhadapan

Elektabilitas Anies melonjak dua kali lipat dalam kurun yang sama dengan Ganjar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan), minum kopi bersama di kafe JakBistro Balai Kota DKI Jakarta, usai menerima penghargaan dari Komisi Informasi Publik (KIP) kategori Badan Publik Pemerintah Provinsi Kualifikasi Informatif di Istana Wakil Presiden Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (5/11).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah), dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan), minum kopi bersama di kafe JakBistro Balai Kota DKI Jakarta, usai menerima penghargaan dari Komisi Informasi Publik (KIP) kategori Badan Publik Pemerintah Provinsi Kualifikasi Informatif di Istana Wakil Presiden Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hasil survei Y-Publica menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo meningkat hingga mencapai 25,5 persen jika dibandingkan dengan elektabilitasnya pada Maret 2022 sebesar 20,4 persen. Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono menilai melihat elektabilitas setahun terakhir, Ganjar berpeluang berhadapan dengan Anies Baswedan.

"Berdasarkan tren kenaikan elektabiltias dalam setahun terakhir, Ganjar dan Anies berpeluang untuk saling berhadapan, sedangkan Prabowo, RK, dan Sandi hanya mengalami kenaikan tipis," kata Rudi Hartono dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga

Rudi menjelaskan bahwa elektabilitas Anies melonjak dua kali lipat dalam kurun waktu yang sama dengan Ganjar. Yakni dari 10,6 persen pada bulan Maret 2022 atau menjadi 20,0 persen.

Prabowo pun sebetulnya mengalami kenaikan tetapi cukup tipis, yakni dari 18,2 persen menjadi 21,3 persen. Jika melihat tren tersebut, lanjut dia, Ganjar dan Anies memiliki potensi untuk berhadap-hadapan, meninggalkan Prabowo yang tidak cukup kuat kenaikan elektabilitasnya.

Di luar tiga besar, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang sebelumnya cenderung turun, kini juga naik tipis. Pada survei November 2022, elektabilitas RK sebesar 5,8 persen, kini naik menjadi 6,1 persen, sedangkan Sandi naik dari 4,6 persen menjadi 5,0 persen.

"Sandi bahkan sulit untuk maju capres dari Gerindra, kecuali jika bisa mencari dukungan dari partai lain, seperti PPP," kata Rudi.

Manuver Sandi yang mendekati PPP juga dilakukan oleh RK dengan memutuskan bergabung menjadi kader Golkar. "Peluang RK menguat sebagai cawapres atau diplot sebagai Gubernur DKI Jakarta, yang bisa menjadi batu loncatan menuju pilpres," ujar Rudi menganalisis.

Peluang sebagai cawapres juga terbuka untuk diperebutkan oleh tokoh-tokoh lainnya seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Elektabilitas AHY bersaing ketat dengan RK dan Sandi, yang kini sebesar 4,2 persen.

Pada posisi papan bawah, ada nama-nama seperti Puan Maharani (3,1 persen), Erick Thohir (2,2 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen). Ada pula Andika Perkasa (1,4 persen), Airlangga Hartarto (1,1 persen), dan terakhir Yenny Wahid (1,0 persen).

"Dengan terus menguatnya posisi tiga besar dan rebound-nya RK-Sandi, elektabilitas tokoh-tokoh yang lain cenderung tergerus," kata Rudi.

Survei Y-Publica dilakukan pada 1 hingga 7 Februari 2023 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Data diambil melalui wawancara tatap muka terhadap responden yang dipilih secara multistage random sampling. Margin of error sebesar kurang lebih 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement