Anggota Banggar DPR RI Sebut Indonesia Punya 'Modal' Hadapi Krisis Global

Anggota Banggar DPR sebut Indonesia punya empat 'modal' hadapi krisis global

Selasa , 23 Aug 2022, 14:13 WIB
Anggota Badan Anggaran (Banggar) Fraksi Partai Golkar DPR RI Dave Akbarshah Fikarno.
Foto: DPR
Anggota Badan Anggaran (Banggar) Fraksi Partai Golkar DPR RI Dave Akbarshah Fikarno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Badan Anggaran (Banggar) Fraksi Partai Golkar DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mengatakan Indonesia memiliki 'modal' untuk menghadapi krisis global dan menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia. Dia menjelaskan keempat 'modal' tersebut adalah pertama, kuatnya fudamental ekonomi; kedua, semakin mapannya iklim demokrasi; ketiga, persatuan dan gotong royong antar-masyarakat; dan keempat posisi stretegis Indonesia di panggung internasional.

"Dengan keempat modal tersebut, Indonesia bukan hanya melewati krisis tapi pulih dengan kekuatan lebih besar," kata Dave dalam Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan dalam mencapai tujuan tersebut F-Golkar mengapresiasi partisipasi Presiden Joko Widodo dalam menjembatani para pihak yang berkonflik seperti kunjungan ke Rusia dan Ukraina. Hal itu menurut dia sejalan dengan amanat konstitusi yang amanahkan bangsa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

"Golkar meminta pemerintah maksimalkan peran Indonesia dalam presidensi G20. Itu merupakan momentum dan bukti bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk menentukan arah masa depan dunia. Indonesia juga menjadi Ketua ASEAN di tahun 2023. Itu peluang untuk pimpin negara di Asia Tenggara menghadapi dinamika ekonomi dan geopolitik di Asia Pasifik, khususnya meningkatnya eskalasi di China dan Taiwan," ujarnya.

Selain itu dia mengatakan krisis telah membayangi dunia, mulai dari krisis akibat pandemi Covid-19 hingga krisis geopolitik akibat perang Rusia-Ukraina. Dia khawatir eskalasi geopolitik di tahun 2023 belum mereda, bahkan dikhawatirkan meningkat akibat tensi politik antara China dan Taiwan.

"Di sisi lain, pandemi Covid-19 belum berakhir, kita harus waspada munculnya varian baru Covid-19. Perkembangan tersebut telah memberikan tantangan berat bagi APBN 2023," katanya.

Dave menjelaskan dalam penanganan pandemi Covid-19, Indonesia menggunakan UU Nomor 2 Tahun 2020 yang mengamanatkan penanganan pandemi dengan langkah ekstraordinari. Hasilnya luar biasa yaitu Indonesia termasuk dalam empat negara yang terbaik dalam penanganan pandemi.

Namun dia mengingatkan saat ini APBN 2023 tidak lagi diberikan privilege seperti yang diberikan UU Nomor 2 Tahun 2020. Dengan demikian konfigurasi APBN tahun depan kembali normal tanpa ada berbagai fasilitas seperti pelebaran defisit di atas tiga persen dan burden sharing antara otoritas fiskal dan moneter. Dave menegaskan F-Golkar meyakini pemerintah dapat membawa bangsa Indonesia keluar dari masa sulit karena Indonesia memiliki empat 'modal' dalam menghadapi krisis.