Selasa 03 May 2022 07:40 WIB

Pimpinan DPD: Lebaran Harus Menjadi Momentum Rekonsiliasi Nasional

Rekonsiliasi dan recovery menjadi dua kata kunci yang menjadi tumpuan perubahan

Rep: febrianto adi saputro/ Red: Hiru Muhammad
 Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin bersyukur kesempatan puasa Ramadhan dan lebaran kali ini Umat Islam Indonesia sudah bisa melaksanakannya secara normal. Tampak Foto udara suasana antrean kendaraan roda empat yang akan memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). Volume kendaraan arus mudik Tol Trans Jawa Batang-Semarang dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Kalikangkung menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-4 Lebaran hingga pukul 23:00 WIB terpantau padat.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin bersyukur kesempatan puasa Ramadhan dan lebaran kali ini Umat Islam Indonesia sudah bisa melaksanakannya secara normal. Tampak Foto udara suasana antrean kendaraan roda empat yang akan memasuki Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/4/2022). Volume kendaraan arus mudik Tol Trans Jawa Batang-Semarang dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Kalikangkung menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-4 Lebaran hingga pukul 23:00 WIB terpantau padat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin bersyukur kesempatan puasa Ramadhan dan lebaran kali ini Umat Islam Indonesia sudah bisa melaksanakannya secara normal. Ia berharap bisa lebaran tahun ini menjadi momentum rekonsiliasi nasional.

"Pandemi Covid-19 yang sedang berada pada jalur menuju pemulihan harus kita maksimalkan sebagai titik balik pertumbuhan dan penguatan ekonomi serta rekonsiliasi sosial bangsa," kata dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/5/2022).

Baca Juga

Sultan mengatakan rekonsiliasi dan recovery menjadi dua kata kunci yang harus menjadi tumpuan perubahan dan kemajuan bangsa. Ia menambahkan, puasa Ramadhan mengajarkan umat untuk sejenak memulihkan sistem metabolisme badani dan emosional atau rohaniah dalam memperbaharui suasana sistem kehidupan sosial bangsa.

"Oleh karena itu, seperti isi khotbah khotib sholat idul Fitri tadi, kami mengajak semua elemen bangsa untuk memaknai momentum idul fitri 1443 Hijriah ini dengan sebuah komitmen persatuan dan semangat gotong-royong dalam memulihkan kembali peradaban bangsa. Dengan harapan agar agenda-agenda pembangunan ekonomi nasional selalu diarahkan untuk mewujudkan keadilan sosial dan pemerataan ekonomi", tegasnya.

Mantan wakil Gubernur Bengkulu itu juga mendorong agar semua elite politik bangsa untuk tidak perlu lagi menghembuskan wacana dan isu-isu politik yang tidak perlu. Demokrasi konstitusional ini harus dijaga dengan narasi politik yang konstruktif dan solutif.

Pada perayaan Idul Fitri 1443 H, dirinya mendampingi Wakil Presiden K.H. Prof. Ma'ruf Amin melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal Jakarta bersama beberapa pejabat tinggi negara lainnya. 

Selesai melaksanakan sholat Idul Fitri, Wapres dengan ditemani Sultan mencoba menyapa ribuan umat Islam yang memadati ruangan sholat utama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement