Rabu 03 Nov 2021 11:09 WIB

Wagub DKI: Saatnya Berdoa Supaya Jakarta tak Ada Banjir

Tugas Pemprov DKI bebaskan lahan, tugas Kementerian PUPR membangun tanggul site pill.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (16/9) malam WIB.
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (16/9) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI pada Selasa (2/11), telah melakukan evaluasi dan tidak terjadi genangan ataupun banjir saat hujan terus terjadi. Namun demikian, ia tak menampik ada prediksi BMKG yang menyebut hujan ekstrem dalam tiga hari ke depan mengguyur Jakarta.

"Kita berdoa tidak ada hujan ekstrem dan kita berharap tidak ada genangan apalagi banjir. Karena ini cuaca di luar kekuasaan kita sebagai manusia saatnya kita sekarang berdoa memohon kepada tuhan supaya tidak ada banjir tidak ada bencana," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa malam WIB.

Menyoal warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang wilayahnya tergenang dan meminta normalisasi kali, Riza mengeklaim, pekerjaan itu sedang berproses. Menurut dia, Pemprov DKI hingga kini terus menggencarkan program normalisasi bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Tugas kami Pemprov melakukan pembebasan lahan, tugas Kementerian PUPR itu membangun tanggul site pill-nya normalisasi tersebut. Jadi sekali lagi ini terus berjalan kami terus melakukan pembebasan lahan," ucap ketua DPD Partai Gerindra DKI tersebut.

Riza menuturkan, pembebasan lahan di Jakarta untuk mendukung normalisasi memang bukan pekerjaan yang mudah. Utamanya, karena banyak sekali lahan di Ibu Kota yang masih bersengketa dan tumpang tindih antara yang memiliki surat, duplikat, dan lain sebagainya. "Masalah lahan ini Jakarta masih masalah yang cukup krusial yang perlu kita atasi bersama," ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan waspada menyoal potensi cuaca ekstrem hingga 6 November 2021. BPBD menyatakan, potensi tersebut meliputi hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, termasuk hujan es.

Baca juga : Andika Panglima TNI, Pengamat: Dudung Berpeluang Jadi KSAD

"Yang dapat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung," jelas BPBD DKI dikutip Republika di akun resmi Instagram-nya, Senin (1/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement