Selasa 12 Oct 2021 00:28 WIB

Buah Kesabaran Benzema

Di usianya yang sudah 33 tahun, Benzema menikmati momen terbaik dalam kariernya.

Striker Real Madrid dan timnas Prancis, Karim Benzema.
Foto: EPA-EFE/Marco Betorello / POOL
Striker Real Madrid dan timnas Prancis, Karim Benzema.

Oleh : Endro Yuwanto/Jurnalis Republika

REPUBLIKA.CO.ID, Menyebut salah satu pesepak bola tersabar di era modern ini agaknya tak bisa lepas dari nama Karim Benzema. Kesabaran Benzema bisa terekam dalam sepuluh tahun terakhir di klubnya, Real Madrid, dan di tim nasional Prancis.

Benzema merumput bersama Real Madrid sejak 2009. Ia berposisi sebagai striker murni. Gol demi gol tentu diharapkan lahir dari pemain kelahiran Lyon, Prancis, 19 Desember 1987 ini.

Namun kedatangan Benzema ke Real Madrid pada 2009 bersamaan dengan Cristiano Ronaldo, superstar Manchester United yang juga telah memenangkan gelar pemain terbaik dunia (Ballon d'Or). Walhasil, demi kebutuhan tim dan permintaan pelatih, Benzema pun tak masalah untuk melayani Ronaldo di lini depan. Meskipun sebenarnya Ronaldo bukan tipe striker murni seperti dirinya.

Musim demi musim, Benzema terlihat sabar melayani Ronaldo. Wajar bila selama sembilan musim membela Madrid, Ronaldo begitu subur menyarangkan bola.

Ronaldo mencatatkan total 760 gol sebelum ia memutuskan pindah ke Juventus pada 2018. Dari jumlah ratusan gol itu, Benzema menjadi pelayan terbaik Ronaldo dengan memberikan 47 assist. Tak ada pemain Real Madrid lainnya yang mampu memberikan assist sebanyak itu. Tak hanya itu, Ronaldo pun meraih empat lagi gelar Ballon d'Or selama berseragam Real Madrid.

Menjadi wajar jika nama Ronaldo lebih benderang dibanding Benzema selama sembilan tahun membela Real Madrid. Pun publik lebih sering membandingkan ketajaman Ronaldo dengan superstar lainnya di La Liga Spanyol, Lionel Messi.

Baca juga : Hasil Lengkap Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa

Bersama Barcelona, Messi meraih enam gelar Ballon d'Or dan selalu bersaing ketat dalam perebutan top skorer alias el pichichi La Liga. Sementara, Benzema belum sekalipun menjadi top skorer La Liga.

Messi sejak pertengahan 2021 ini sudah hengkang ke klub Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Tak ada lagi nama Messi dan Ronaldo di La Liga.

Benzema yang sejak belasan tahun lalu bersabar, kini seakan mengambil peran untuk menjadi bintang La Liga. Bukan hal yang aneh. Ia punya kualitas sangat layak untuk melakukannya.

Secara tim, tak ada yang meragukan kontribusi Benzema di Real Madrid. Ia telah mempersembahkan tiga gelar La Liga, empat gelar Liga Champions, dua gelar Piala Super Spanyol, dua gelar Copa Del Rey, dan empat gelar Piala Super Eropa di Santiago Bernabeu. Lantas bagaimana secara individu?

Tak butuh waktu lama, rekor demi rekor individu akhirnya lahir dari kaki dan kepala Benzema. Di usianya yang sudah 33 tahun, Benzema sedang menikmati momen terbaik dalam kariernya.

Benzema sejauh ini menjadi pemain asing terbanyak dalam jumlah penampilan bersama Real Madrid, yakni 564 laga. Jumlah yang lebih banyak dari Ronaldo yang sempat memainkan 438 laga selama membela Los Blancos. Total gelar juara Benzema bersama Madrid tentu saja kini juga lebih banyak dari Ronaldo.

Bahkan awal musim 2021/2022 ini, Benzema melakukan sesuatu yang tak bisa dilakukan Ronaldo dan Messi. Saat Los Blancos mengalahkan Mallorca, 23 September 2021, Benzema berhasil mencatatkan dua gol dan dua assist. Total ia mencatatkan 8 gol dan 7 assist dari 6 laga pembuka dan menjadi pemain pertama La Liga sepanjang sejarah yang mencatatkan rekor ini, dan pemain pertama di abad ke-21 yang bisa melakukan itu.

Benzema kini sudah mencatatkan 200 gol di La Liga dan menjadi pemain ke-10 di La Liga yang bisa mencapai torehan gol itu. Memang, mantan pemain Lyon itu belum pernah meraih trofi el pichichi sepanjang kariernya di La Liga, walaupun dia sudah berada di 10 besar pencetak gol terbanyak La Liga.

Baca juga : Proteksi Vaksin Pfizer Bisa Turun, Apa Saran Ilmuwan?

Namun dengan tak adanya Messi dan Ronaldo, musim ini mungkin merupakan kesempatan terbaik Benzema untuk mendapatkan trofi itu. Apalagi, sejauh ini ia masih menjadi top skorer sementara La Liga dengan 9 gol.

Tak hanya di level klub, di tim nasional Prancis kesabaran Benzema juga terus diuji. Benzema adalah pemain termuda yang menjalani debut bersama tim nasional Prancis, sebelum rekornya dipecahkan oleh Kylian Mbappe. Ia pertama kali tampil untuk Prancis di usia 19 tahun 3 bulan 9 hari.

Kala itu Prancis bertanding melawan Austria dalam laga persahabatan, 28 Maret 2007. Laga tersebut menjadi debut manis bagi Benzema karena sukses mencetak satu-satunya gol kemenangan Prancis.

Namun petaka terjadi sejak 2015 setelah ia diduga terlibat kasus pemerasan terhadap mantan rekan setimnya, Mathieu Valbuena. Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) kemudian memberi skors kepadanya, meski hingga kini tuduhan itu tak terbukti.

Dampak kasus itu, Benzema sempat diabaikan oleh pelatih tim nasional Prancis, Didier Deschamps. Tak main-main, Benzema tak bisa lagi memperkuat Prancis selama enam tahun. Ia pun melewatkan kesempatan kala Prancis mengangkat trofi Piala Dunia 2018 di Rusia.

Benzema tak pernah mengeluh. Ia tetap fokus memberikan yang terbaik di level klub bersama Real Madrid. Di kemudian hari atau tepatnya tahun 2021 ini, kesabaran Benzema membuahkan hasil. Ia akhirnya dipanggil lagi oleh Deschamps untuk memperkuat Prancis di Euro 2020 pada Juni 2021.

Namun sayang, Benzema yang sebenarnya tampil impresif dengan mencetak empat gol di turnamen itu, masih gagal memberikan gelar bagi Prancis. Les Bleus tersingkir di babak 16 besar oleh Swiss lewat drama adu penalti.

Tapi tak butuh waktu lama bagi Benzema untuk mempersembahkan gelar bagi negaranya. Beberapa pekan kemudian, pemain Muslim ini mengantar Prancis meraih trofi UEFA Nations League edisi kedua.

Di partai final pada Ahad, 10 Oktober 2021, Benzema berperan penting mencetak gol penyeimbang beberapa detik setelah Spanyol sempat unggul lebih dulu. Dia membuat total 2 tembakan, 42 sentuhan, 86 persen umpan sukses, 4 umpan kunci, 2 dribel, dan ikut membantu tim dengan 2 tekel. Prancis unggul 2-1 atas Spanyol untuk merengkuh juara. Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) pun menobatkan Benzema sebagai pemain terbaik untuk laga kali ini.

Baca juga : Gerindra Tegaskan Belum Tentukan Capres 2024

Benzema telah membuktikan diri, kesabaran yang dibarengi kerja keras dan pantang menyerah di kemudian hari kembali mengangkat pamornya sebagai pesepak bola papan atas. Bukan mustahil, meski tak lagi muda gelar Ballon d'Or bisa saja menghampirinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement