Rabu 29 Sep 2021 12:00 WIB

Flu Musiman Diperkirakan Lebih Berat, Begini Mengatasinya

Biasanya, orang dewasa terkena flu dua hingga lima kali setahun.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Cara mengatasi flu musiman (ilustrasi).
Foto: Republika/Mardiah
Cara mengatasi flu musiman (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Flu atau pilek musiman diperkirakan akan terasa lebih berat gejalanya saat musim dingin tiba. Tidak sedikit pengguna media sosial (medsos) yang juga telah mengeluh telah mengalami flu terburuk yang pernah ada.

Public Health England mengonfirmasi tidak ada satu pun jenis virus baru yang muncul. Kendati gejala flu musiman kemungkinan dapat terasa lebih berat dari biasanya.

Kondisi saat ini sudah memungkinkan masyarakat lebih banyak keluar rumah setelah masa lockdown. Dr Jim Brannigan, seorang akademisi di University of York, yang telah bekerja pada pengujian laboratorium molekul untuk memerangi virus flu biasa, mengatakan kemungkinan pelonggaran pembatasan sosial telah menyebabkan peningkatan yang dirasakan dalam kasus virus pernapasan dan infeksi. 

“Jumlah pilek dan flu rendah selama penguncian dan mungkin akan meningkat tajam ketika orang-orang bercampur di pertemuan, di transportasi umum dan di tempat kerja,” kata Brannigan kepada The Independent, Rabu (29/9).

Profesor Anthony Harnden, wakil ketua Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI), memperingatkan bahwa kekebalan flu yang rendah dapat berpotensi menjadi masalah yang lebih besar pada musim dingin daripada Covid-19. Dia melihat prevalensi flu yang sangat rendah selama beberapa tahun terakhir selama penguncian.

Baca juga : Dokter Bagikan Rumus 10-3-2-1 untuk Bantu Tidur Nyenyak

“Kami tahu bahwa ketika flu telah beredar dalam jumlah yang sangat rendah, kekebalan turun dalam populasi dan ia kembali menginfeksi kita,” ujar Harnden.

Dr Elly Gaunt, peneliti di University of Edinburgh’s Roslin Institute, mengungkap alasan orang selalu rentan terhadap pilek. Biasanya karena orang dewasa terkena flu dua hingga lima kali setahun.

Hal itu disebabkan oleh lebih dari seratus jenis virus yang berbeda, sekitar 50 persennya adalah rhinovirus, dan ada empat virus corona yang menyebabkan flu biasa. Jika seseorang pernah terkena satu jenis virus flu biasa, respons imun yang menargetkan virus tersebut tidak akan melindungi dari jenis virus flu biasa lainnya.

Itulah sebabnya orang selalu rentan terhadap pilek. Karena orang telah melewati satu tahun flu biasa, kumpulan virus yang rentan akan sedikit lebih besar, tetapi gejalanya tetap sama.

Para ilmuwan dan profesional medis secara luas bekerja sama mencari tahu tentang sistem kekebalan kuat dan membantu tubuh melawan infeksi. Sementara beberapa orang mungkin memiliki kemampuan genetik untuk menghasilkan antibodi terhadap virus tertentu, sebagian besarnya harus mempraktikkan kebiasaan sehat untuk meningkatkan kekebalan.

Ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gejala flu terasa lebih berat, sebagai berikut: 

1. Suplemen vitamin D

Di puncak pandemi, vitamin D disebut sebagai obat ajaib yang bisa memperkecil peluang seseorang tertular Covid-19. Meski demikian, para ilmuwan yang menganalisis catatan lebih dari 400 ribu pasien menemukan "tidak ada bukti" untuk mendukung saran bahwa vitamin D yang lebih tinggi meningkatkan hasil virus corona.

Namun, manfaat vitamin D pada sistem kekebalan secara lebih umum tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebuah studi pada 2017 yang diterbitkan dalam British Medical Journal yang menganalisis lebih dari 10 ribu pasien menemukan bahwa individu dengan kadar vitamin D rendah lebih mungkin terkena infeksi saluran pernapasan atas dibandingkan mereka yang memiliki kadar vitamin D cukup.

Baca juga : 6 Manfaat Kesehatan Membersihkan Lidah

Pendiri A-IR Clinical Research, mengatakan semakin banyak literatur ilmiah yang mendukung pemeliharaan kadar vitamin D untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Hal itu terutama selama musim dingin karena kekurangan sinar matahari. meningkatkan diet atau suplemen asupan adalah pilihan yang bisa memberikan manfaat.

2. Tetap di rumah jika sakit

Lakukan isolasi mandiri jika merasa kurang sehat. Tetap terapkan protokol kesehatan saat bertemu siapa pun. Dr Gaunt mengingatkan tetap waspada saat dalam kerumunan terutama di dalam ruangan. 

3. Berolahraga teratur

James Turner dan John P Campbell dari Departemen Kesehatan University of Bath menyatakan bahwa olahraga dapat membantu fungsi sistem kekebalan tubuh lebih baik. Penelitian telah menunjukkan bahwa penyembuhan luka kulit lebih cepat bagi yang rutin berolahraga. Bahkan olahraga ringan dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

4. Hindari menyentuh mulut, mata, dan hidung

Menggigit kuku, memperbaiki riasan mata, atau bahkan mengupil adalah kebiasaan yang sangat menyenangkan bagi banyak orang. Namun karena ini adalah cara utama vpenyairus masuk ke sistem tubuh, maka sebaiknya segera hilangkan kebiasaan tersebut.

Baca juga : Eko Patrio Doakan Kesembuhan Tukul Arwana

5. Berisitrahat

Dr Walton menyarankan untuk banyak istirahat dan tidur. Minum banyak air untuk menghindari dehidrasi. Bila perlu, minum parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri otot atau menurunkan suhu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement