Sabtu 26 Jun 2021 12:56 WIB

Pelatih Wales Percaya Diri Bungkam Denmark di Amsterdam

Kedua tim akan bentrok malam ini WIB.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Manajer Wales Robert Page membuka tangannya pada pertandingan grup A kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Italia dan Wales, di stadion Olimpiade Roma, Ahad (20/6).
Foto: AP /Alessandra Tarantino
Manajer Wales Robert Page membuka tangannya pada pertandingan grup A kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Italia dan Wales, di stadion Olimpiade Roma, Ahad (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Beberapa jam lagi, babak 16 besar Piala Eropa 2020, dimulai. Pertandingan pertama mempertemukan Wales dan Denmark.

Duel tersebut berlangsung di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Sabtu (26/6) malam WIB. Pelatih the Dragons, Robert Page bereaksi.

Ia optimistis, Gareth Bale dan rekan-rekan berjaya pada laga ini. Page menegaskan, kubunya telah menyiapkan diri dengan cara terbaik.

"Kami memiliki rencana permainan yang dapat menyakiti mereka," kata arsitek tim berusia 46 tahun itu, dikutip dari Independent.

Ia bisa menurunkan skuat yang nyaris lengkap. Hanya minus Ethan Ampadu.

Bek Chelsea itu sedang menjalani masa hukuman. Itu karena kartu merah yang ia dapatkan ketika memperkuat Wales, menghadapi Italia.

"Kami finis di posisi kedua (Grup A), dan penghargaan harus diberitakan kepada para pemain karena mencapai hal itu, dengan melewati segala rintangan," ujar Page.

Ia merasa, ada banyak pihak yang tak menyangka the Dragons, mengakhiri babak penyisihan di kursi runner up Grup A. Aaron Ramsey cs hanya kalah dari Italia.

Catatan positif semakin lengkap jika melihat perjalanan panjang Wales di putaran grup. Pasukan Page memulai petualangan di Baku, Azerbaijan, kemudian menuju Roma, lalu terbang ke Amsterdam.

"Saya kira begitu. Tetapi kami tidak bisa mengeluh tentang hal itu," ujarnya.

Pada intinya, the Dragons siap tempur. Ia memahami ada banyak dukungan untuk Denmark.

Itu berkaitan dengan situasi yang terjadi pada gelandang tim Dinamit, Christian Eriksen. Namun untuk saat ini, mereka tak ingin terlarut dalam rasa empati di luar lapangan.

"Kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan dan kami ingin pergi dan menyelesaikannya," kata Page, menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement