Kamis 17 Jun 2021 15:49 WIB

Kemenkeu Ingatkan Masyarakat Penularan Covid-19 Melonjak

Pemerintah secara hati-hati mengambil kebijakan untuk mengurangi jumlah infeksi Covid

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Kasus Covid-19 Naik
Foto: republika/mardiah
Ilustrasi Kasus Covid-19 Naik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengingatkan masyarakat Indonesia agar waspada penularan Covid-19 yang mengalami lonjakan signifikan. Hal ini disebabkan mobilitas masyarakat meningkat sejak Maret lalu.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan Covid-19 masih bergentayangan di seluruh negara. Adanya penurunan kasus positif tidak membuat Covid-19 sejatinya menghilang.

Baca Juga

“Dengan penurunan kasus bukan berarti Covid-19 menghilang, bisa saja naik setelah itu. Hal ini juga terjadi di negara lain, sehingga sangat penting bagi kita untuk terus waspada dan hati-hati," ujar saat acara Indonesia Economic Prospects Launch June 2021, Kamis (17/6).

Menurutnya pemerintah secara hati-hati mengambil kebijakan untuk mengurangi jumlah infeksi namun tidak berdampak besar bagi ekonomi karena pada kuartal dua 2021 pertumbuhan ekonomi diproyeksi tumbuh tujuh persen sampai delapan persen. Adapun proyeksi ini berasal dari intensitas aktivitas ekonomi yang meningkat, namun memang, dengan risiko peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan.

"Kami paham, sangat penting kebijakan fiskal harus terus fleksibel, karena konsumsi bisa meningkat tapi bisa turun dengan sangat cepat, demikian dengan investasi, ekspor, impor memiliki tren yang sama," ungkapnya.

Ke depan pihaknya berharap pertumbuhan ekonomi kuartal dua 2021 dapat tumbuh positif. “Kami berharap pada kuartal dua tahun ini adalah periode untuk mendukung serta mendorong pemulihan, tapi tentunya kita harus tetap waspada, terus berhati-hati,” ucapnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan kembali positif pada kuartal dua 2021. Bahkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal dua 2021 diperkirakan sebesar 7,1 sampai 8,3 persen.

Meski bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun Sri Mulyani menyebut, proyeksi untuk keseluruhan tahun ini tidak berubah. Pemerintah masih memasang target pertumbuhan ekonomi antara 4,5 persen sampai 5,3 persen pada tahun ini.

"Keseluruhan tahun mungkin masih akan lebih modest karena kuartal satu masih mengalami koreksi karena Covid yang masih meningkat. Kita berharap kuartal tiga dan kuartal empat masih akan terakselerasi," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (14/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement