Rabu 16 Jun 2021 03:23 WIB

Penjualan Naik, SMART Bukukan Laba Bersih Rp 250 Miliar

Pada kuartal I 2021, SMART membukukan penjualan bersih sebesar Rp 11,10 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Perkebunan sawit, ilustrasi
Foto: Antara
Perkebunan sawit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) tercatat positif awal tahun ini. Pada kuartal I 2021, emiten sawit ini berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 11,10 triliun, naik 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Kami gembira melihat pencapaian SMART pada kuartal I 2021 di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. SMART akan terus memperkuat keunggulan kompetitifnya melalui inovasi yang mutakhir dan praktik-praktik yang berkelanjutan," kata Wakil Direktur Utama Perseroan, Jimmy Pramono, Selasa (15/4). 

Jimmy mengatakan peningkatan penjualan di awal tahun ini disebabkan kenaikan harga jual rata-rata selama periode berjalan. Sejalan dengan itu, laba usaha dan EBITDA meningkat signifikan menjadi masing-masing Rp 574 miliar dan Rp 1,08 triliun. 

SMART juga mencatat laba bersih sebesar Rp 250 miliar dari posisi sebelumnya yang rugi bersih sebesar Rp 1,41 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kinerja keuangan ini disampaikan dalam paparan publik SMART yang berlangsung pada hari ini.  

 Per 31 Maret 2021, luas area tertanam Perseroan adalah sebesar 137.600 hektar, terdiri dari 106.300 hektar area inti dan 31.300 hektar area plasma. Dari total area tertanam tersebut, sekitar 95 persen telah menghasilkan.

Selama kuartal I 2021, Perseroan memanen 670 ribu ton tandan buah segar (TBS), tumbuh 12 persen dibandingkan panen kuartal pertama tahun 2020. Peningkatan hasil panen ini didukung oleh kondisi cuaca yang baik.  

TBS tersebut diolah lebih lanjut di 16 pabrik kelapa sawit dengan jumlah kapasitas 4,35 juta ton per tahun. Perseroan memproduksi minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK) masing-masing sebesar 152 ribu ton dan 40 ribu ton pada kuartal yang sama. 

Dalam paparan publik ini, pemegang saham SMART telah menyetujui dan mensahkan Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Pemegang saham juga menyetujui pembagian dividen final sebesar Rp 160 per saham, sekitar 30 persen dari laba bersih tahun 2020, atau sejumlah Rp 460 miliar.  

Perseroan tetap memprioritaskan upaya untuk memastikan keamanan dan kesehatan para karyawan selama pandemi. SMART mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mengurangi penyebaran Covid-19 dan membangun kekebalan komunitas. Perseroan berpartisipasi dalam program Vaksinasi Gotong Royong melalui kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). 

Mengenai prospek industri, Jimmy menambahkan saat ini pasokan minyak nabati global sangat terbatas terutama dipengaruhi oleh kondisi cuaca kering di Amerika Selatan dan belahan dunia lainnya. Ia memprediksi ketatnya pasokan akan terus berlanjut sepanjang tahun ini. 

Dengan bergulirnya program vaksinasi Covid-19 secara global, Jimmy optimistis permintaan minyak nabati tetap kuat, baik dari sektor pangan maupun energi. "Namun, kami tetap waspada dan senantiasa memantau perkembangan pandemi Covid-19, terutama di negara-negara konsumen utama," tutup Jimmy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement