Selasa 15 Jun 2021 11:29 WIB

Covid-19 Melonjak, Hasto: Tak Usah Tanggapi Isu Politik 2024

Seluruh anggota dan kader PDIP ditugaskan untuk fokus membantu rakyat cegah Covid-19.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Foto: Istimewa
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta kader untuk tidak menanggapi isu terkait capres-cawapres 2024. Kader partai berlogo kepala banteng moncong putih itu diminta untuk fokus membantu penanganan Covid-19 yang saat ini tengah melonjak di berbagai daerah.

"Ada skala prioritas yang lebih penting untuk membantu rakyat. Pilpres 2024 sudah ada tahapannya. Seluruh kader Partai wajib memfokuskan diri pada program mengatasi pandemi," kata Sekretaris Jendral PDIP, Hasto Kristiyanto dalam keterangan, Selasa (15/6).

Dia meminta, kader untuk tidak menanggapi berbagai gorengan politik terkait dengan capres dan cawapres. Dia menegaskan, keputusan terkait pencalonan kepala negara merupakan hak prerogatif Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

"Karena itulah disiplin komunikasi ditegakkan. Kantor DPP PDI Perjuangan terhitung hari ini diputuskan untuk sebagian bekerja dari rumah," katanya.

Hasto mengatakan, data yang diterima partai menunjukan lonjakan Covid-19 yang sangat mengkhawatirkan di Jakarta, DIY, Jatim, Jateng, Banten dan daerah lainnya. Dia melanjutkan, atas dasar hal tersebut maka seluruh anggota dan kader partai ditugaskan untuk fokus membantu rakyat, memaksimumkan gotong royong, dan tempatkan penanganan Covid-19 sebagai prioritas utama.

Dia meminta, kader untuk menjalankan berbagai program yang telah dicanangkan. Semisal membantu penegakan disiplin penggunaan masker, jaga jarak, cuci tangan, serta program preventif dengan hidup sehat, meningkatkan daya imunitas tubuh, mendorong gerakan menanam tanamam yang bisa dimakan, serta program gotong royong untuk masyarakat yang terkena Covid-19 untuk terus dilanjutkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement