Selasa 15 Jun 2021 04:17 WIB

Mantan Ketum dan Zulhas Melapor ke PP Muhammadiyah

Ketum PAN menegaskan Muhammadiyah adalah orangtua yang melahirkan PAN.

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan bersama pengurus DPP PAN lainnya, bersilaturahim ke PP Muhammadiyah, Senin (14/6). Foto Zulkifli Hasan (kanan) bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Foto: istimewa/doc humas
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan bersama pengurus DPP PAN lainnya, bersilaturahim ke PP Muhammadiyah, Senin (14/6). Foto Zulkifli Hasan (kanan) bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGAKARTA — Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan didampingi dua mantan ketum PAN Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa, melapor ke PP Muhammadiyah. Mereka ditemui Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Silaturahim pimpinan DPP PAN ke PP Muhammadiyah tersebut berlangsung di gedung Dakwah Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (14/6). "Pertama, kami melapor kepada Muhammadiyah. Bagaimanapun Muhammadiyah adalah orangtua yang melahirkan PAN,” kata Zulkifli Hasan dalam siaran persnya.

Menurut Zulhas, silaturahmi dan sinergi antara Muhammadiyah dan PAN semakin kuat. PAN, kata Zulhas, selalu berkomitmen memperjuangkan aspirasi Muhammadiyah dalam politik, terutama di parlemen.

Zulhas meyakinkan bahwa PAN akan terus menjaga amanat Muhammadiyah dan mengimplementasikannya dalam kerja-kerja politik. "Saya akan instruksikan kepada seluruh kader PAN di parlemen maupun pengurus untuk menjaga amanat ini. Tampillah menjadi solusi untuk berbagai persoalan bangsa. Terus dengarkan masukan Muhammadiyah dan lainnya,” papar Wakil Ketua MPR RI ini.

Haedar Nashir mengapresiasi kunjungan DPP PAN ini. Menurutnya, Muhammadiyah memang tak bisa berpolitik, maka menjadi sebuah keniscayaan jika Muhammadiyah memerlukan panca indra politik, kaki dan tangan. Untuk itu penting adanya sinergi antara Muhammadiyah dan PAN.

Haedar berpesan agar PAN berperan mencegah polarisasi dalam kehidupan berbangsa. "Mudah-mudahan PAN bisa tampil menjadi penengah, sesuai karakter politiknya yang moderat. Menjadi jembatan penghubung yang menjegah perpecahan bangsa,” ungkap Haedar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement