REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih melaporkan tambahan 292 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada 28 April 2021 ini. Ratusan kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 1.064 spesimen dari 1.037 orang di DIY.
"Tambahan 292 kasus baru tersebut menjadikan total kasus di DIY mencapai 38.995 kasus," kata Berty, Rabu (28/4).
292 kasus baru ini disumbang oleh seluruh kabupaten/kota se-DIY. Tertinggi disumbang oleh Kabupaten Sleman dengan 85 kasus baru.
"Kabupaten Bantul menyumbang 83 kasus baru, Kabupaten Kulonprogo menyumbang 77 kasus baru, Kota Yogyakarta menyumbang 38 kasus baru dan Kabupaten Gunungkidul menyumbang sembilan kasus baru," ujarnya.
Berdasarkan riwayat, sebagian besar kasus baru merupakan pelacakan (tracing) kontak kasus. Setidaknya, kata Berty, 206 kasus baru merupakan riwayat tracing.
Sedangkan, 42 kasus baru merupakan hasil riwayat periksa mandiri, dua kasus baru ada riwayat perjalanan luar daerah, dan satu kasus baru dari riwayat skrining pasien. Namun, riwayat 41 kasus baru lainnya masih belum diketahui.
"Untuk kasus aktif saat ini di DIY ada 4.206 kasus," jelas Berty.
Selain itu, Berty juga melaporkan tambahan 200 kasus sembuh pada 28 April ini. Secara kumulatif, total kesembuhan sudah mencapai 33.836 kasus.
Tambahan kasus sembuh tersebut juga tersebar di seluruh kabupaten/kota, tertinggi disumbang oleh Sleman dengan 121 kasus. Disusul Kulonprogo dengan 28 kasus sembuh, 27 kasus sembuh dilaporkan di Bantul, 18 kasus sembuh di Kota Yogyakarta dan enam kasus sembuh di Gunungkidul.
"Kesembuhan Covid-19 di DIY saat ini sudah mencapai 86,77 persen," kata Berty.
Lebih lanjut, kematian Covid-19 juga meningkat lima kasus dengan total menjadi 953 kasus. Persentase kematian sendiri di DIY saat ini masih di angka 2,44 persen.
Berty menjelaskan, lima kasus meninggal dunia itu merupakan dua warga Sleman, satu warga Bantul, satu warga Kota Yogyakarta dan satu warga Gunungkidul.
"Tambahan lima kasus meninggal dunia di DIY merupakan hasil verifikasi data dari masing-masing dinas kesehatan kabupaten/kota," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
