Senin 19 Apr 2021 11:18 WIB

Krisis Covid-19 di India, RS Penuh Hingga Oksigen Langka

India mencatat rekor kasus Covid-19 tertinggi sejak pandemi.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
 Seorang petugas kesehatan memeriksa suhu penumpang di stasiun kereta Bandra di Mumbai, India, Rabu, 17 Februari 2021. Pejabat kesehatan telah mendeteksi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa kantong negara bagian Maharashtra, termasuk di Mumbai, negara tersebut. Modal finansial.
Foto: AP/Rafiq Maqbool
Seorang petugas kesehatan memeriksa suhu penumpang di stasiun kereta Bandra di Mumbai, India, Rabu, 17 Februari 2021. Pejabat kesehatan telah mendeteksi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa kantong negara bagian Maharashtra, termasuk di Mumbai, negara tersebut. Modal finansial.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kementerian Kesehatan India mengatakan, akan lebih banyak tempat tidur di rumah sakit yang diprioritaskan bagi pasien dengan infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Langkah itu dilakukan atas kondisi pandemi yang menyebabkan krisis, membuat kekurangan fasilitas kesehatan, termasuk pasokan oksigen dan obat-obatan. 

India mencatat rekor tertinggi kasus Covid-19. Dengan 261.500 kasus Covid-19 terbaru pada Ahad (18/4), membuat negara itu memiliki total kasus sejak awal pandemi hingga 14,8 juta kasus. 

Baca Juga

Rumah sakit yang biasanya disediakan untuk karyawan kementerian atau perusahaan sektor publik harus mengubah beberapa bangsal menjadi fasilitas Covid-19 yang dilengkapi dengan ICU dan tempat tidur yang didukung oksigen, ventilator, laboratorium, termasuk juga bagi staf perawatan kesehatan.

“Ini akan sangat membantu untuk mengatasi kekurangan tempat tidur rumah sakit yang dilaporkan dari beberapa negara bagian,” ujar Kementerian Kesehatan India, dilansir France 24, Senin (19/4). 

Kereta api khusus akan mengangkut tanker oksigen ke negara-negara bagian di India. Pemerintah mengatakan penggunaan oksigen untuk keperluan industri akan dibatasi. 

Di negara bagian Benggala Barat, di mana pemilihan diadakan selama beberapa fase dengan partai-partai saingan mengadakan demonstrasi besar-besaran, memicu kekhawatiran lebih lanjut mengenai penyebaran virus. Kepala Menteri Mamata Banerjee mengimbau lebih banyak obat, seperti remdesivir.

Banerjee menambahkan bahwa negaranya membutuhkan lebih banyak vaksin untuk mengatasi wabah Covid-19. India telah memberikan lebih dari 122 juta suntikan vaksin sejauh ini, tetapi beberapa negara bagian mengeluhkan rendahnya stok dan para ahli mengatakan bahwa peluncurannya perlu dipercepat.

Baca juga : Lonjakan Kasus dan Krisis Oksigen yang Mengancam India

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement