Sabtu 12 Dec 2020 05:07 WIB

Satu Keluarga Makan Tepung di Depok, Ternyata Video Rekayasa

Asep dan istri penerima bansos, merupakan penjual tepung dan suka makan tepung olahan

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja menjemur bahan olahan tepung tapioka (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja menjemur bahan olahan tepung tapioka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Beredar video viral yang merekam satu keluarga di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), hanya makan tepung goreng selama satu pekan, karena terdampak pandemi Covid-19. Satu keluarga tersebut, yakni pasangan suami istri Asep (27 tahun) dan Ilma Ferzia Handayani (22) beserta dengan tiga orang anaknya berdomisili di Jalan Salam Persatuan, RT 07, RW 01, Kelurahan Pasir Gunung Selatan (PGS), Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

Dalam narasi video yang beredar, dijelaskan jika keluarga Asep tidak pernah mendapat bantuan sosial (bansos) sembako dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok. Video yang beredar luas di media sosial (medsos) tersebut sampai diberitakan media daring hingga mengundang kehebohan di masyarakat.

Kabar itu pun langsung direspon petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok, Kelurahan PGS, Kecamatan Cimanggis, Polsek Cimanggis, dan Polrestro Depok. Lurah PGS, Supriyatun mengklarifikasi perihal video tersebut.

Menurut dia, Asep merupakan keluarga yang terdaftar mendapat bansos. "Saya sebagai lurah juga sudah memberikan bantuan, baik berupa sembako atau pun uang tunai secara pribadi. Jadi tidak benar apa yang di narasikan dalam video tersebut," ujar Supriyatun saat ditemui di Kantor Kelurahan PGS, Jumat (11/12).

Menurut Supriyatun, keluarga Asep itu kesehariannya merupakan penjual tepung terigu. "Saya bersama jajaran Polrestro Depok, dan Polsek Cimanggis, serta Dinsos Kota Depok telah mendatangi rumah keluarga Asep. Menurut Asep, dia disuruh menjawab iya iya saja saat video dibuat, walaupun tidak benar," terangnya.

Supriyatun menambahkan, pihaknya juga telah menghubungi pembuat video tersebut, yang dinilai ada beberapa bagian yang dipotong, dan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Karen itu, pihak kelurahan sangat menyesalkan perekam video yang sudah membuat narasi salah.

"Kami tunggu kehadiran yang membuat dan menyebarkan video tersebut, untuk klarifikasi ke kantor. Tetapi, sampai saat ini belum datang," jelas Supriyatun.

Anggota Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cimanggis, Dian Arfianto menegaskan, keluarga tersebut memang penjual tepung. Asep, istri, dan anaknya memang suka memakan tepung dengan cara diolah dengan berbagai sajian macam makanan.

"Memang keluarga Asep terdampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan penghasilannya menurun," ucap Dian.

Kepala Dinsos Kota Depok, Usman Haliyana, menjelaskan, jajarannya sudah mengutus petugas untuk menyalurkan dua bantuan dari Provinsi Jabar untuk membantu keluarga Asep. Berdasarkan catatan, sambung dia, bantuan ke keluarga Asep sudah diterima sejak Oktober 2020.

"Dan keluarga Asep juga telah menerima bantuan dari kelurahan untuk biaya pengobatan salah satu anaknya. Keluarga Asep juga dapat perbantuan dari lumbung pangan yang ada di lingkungan selama pandemi Covid-19," ungkapnya.

Kasat Binmas Polrestro Depok, Kompol Lumban mengaku, sudah terjun ke lokasi memberikan bantuan ke keluarga Asep. "Kami sudah klarifikasi kebenaran video tersebut, ternyata tidak sepenuhnya benar. Kami juga memberikan bantuan untuk meringankan beban keluarga Asep," tuturnya.

Dia mengutarakan, keluarga Asep mengakui, pernah mendapat bantunan dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebanyak dua kali. Pun bantuan dari kelurahan setempat berupa pembayaran BPJS Kesehatan sebesar Rp 700 ribu per bulan.

"Kami akan panggil pembuat dan penyebar video tersebut, dan akan kami sidik apakah ada unsur pidana atau tidak," ujar Lumban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement