Selasa 01 Dec 2020 02:05 WIB

Kota Bogor Punya Jalan Alternatif Baru di Parung Banteng

Pembebasan lahan dari proyek pembangunan jalan ini merupakan proses yang paling sulit

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kota Bogor Punya Jalan Alternatif Baru di Parung Banteng (ilustrasi).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Kota Bogor Punya Jalan Alternatif Baru di Parung Banteng (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR— Setelah dibangun selama kurang lebih enam bulan, jalan alterntif Parung Banteng di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur akhirnya rampung. Proyek ini merupakan lanjutan dari pembangunan interchange Tol Jagorawi KM 42,5.

Direktur PT GSA atau proyek Summarecon Bogor, Hari Arif Sofyan menerangkan anggaran pembangunan jalan sepanjang 650 meter dengan lebar 11 meter ini mencapai Rp 30 miliar.

"Jalan ini sendiri nanti menghubungkan wilayah Kabupaten Bogor di Sukaraja, terhubung sampai ke wilayah Kota Bogor yaitu jalan R3," jelas Hari ketika ditemui Republika di Jalan Parung Banteng, Senin (30/11).

Hari mengatakan, pembebasan lahan dari proyek pembangunan jalan ini merupakan proses yang paling sulit dilalui. Di mana, 20 lahan yang harus dibebaskan beberapa di antaranya sudah pindah tangan dan diwariskan.

 

"Total sekitar 20 bidang. Tapi karena memang waktu itu ada posisinya banyak tanah sudah posisi waris, jadi memang ada yang sudah dipecah ke beberapa keluarga. Tapi kita bisa bebasin semuanya akhirnya," ujar Hari.

Dengan selesainya pembangunan jalan ini, salah satu kewajiban dari Summarecon Bogor terkait pra sarana dan sarana utilitas (PSU) sudah terpenuhi. Ke depannya, lanjut Hari, Summarecon akan menghibahkan dua unit bus yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai shuttle bus di kawasan Bogor Timur.

Penyerahan bus tersebut juga menjadi salah satu syarat PSU Summarecon Bogor kepada Pemkot Bogor. "Kita rencana sumbangkan dua unit. Sebenarnya untuk mendukung mobilitas warga terutama di wilayah Bogor Timur. Jadi kita berharap bisa dimanfaatkan sebagai shuttle nantinya. Tapi itu kami serahkan pada pihak pemkot untuk pemanfaatan nantinya," tuturnya.

Di lokasi yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menilai kemacetan yang diprediksi akan terjadi pada libur natal dan tahun baru (Nataru) nanti bisa terurai. Di mana, saat ini kepadatan lalulintas hanya terbebani di Jalan Pajajaran.

"Saat exit tol bisa diaktifkan Desember nanti, saya kira ini akan menjadi solusi untuk mengurai kemacetan saat libur Nataru, karena selama ini kan kendaraan berfokus di Baranangsiang," kata Bima Arya.

Selain itu, dengan selesainya pembangunan jalan alternatif Parung Banteng ini, Pemkot Bogor harus melanjutkan proyek pembangunan Regional Ring Road (R3) agar bisa segera dihubungkan dengan jalan alternatif ini. Sejauh ini, masih ada 24 bidang lahan yang harus dibebaskan, mulai dari Parung Banteng hingga Wangun.

"Perlu kesepakatan dengan pemilik lahan penganggaran. Bicara anggaran juga sekarang kan sedang dirasionalisasi, jadi masih bertahap lah. Masih perlu beberapa tahun lagi agar R3 nyambung dengan semuanya," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement