Rabu 21 Oct 2020 20:43 WIB

SMA Cahaya Rancamaya Tuai Prestasi di Ajang KSN 2020

Tiga dari enam siswa mendapatkan medali.

Seorang siswa SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School saat mempersiapkan diri berkompetisi di ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020.
Foto: dokpri
Seorang siswa SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School saat mempersiapkan diri berkompetisi di ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterbatasan akibat pandemi Covid-19 tidak menghalangi siswa-siswa SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School untuk berprestasi dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020. Pada acara yang diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, tim olimpiade SMA Cahaya Rancamaya, yaitu Olymipad Squad of Cahaya Rancamaya (OSCAR), mengirimkan enam siswa yang mewakili Jawa Barat dalam kompetisi nasional tersebut. 

Tiga dari enam siswa mendapatkan medali, yaitu Muflih Naufal Maxi (perak), Ernest Regia Achmad Chandra (perunggu) dan Muhammad Lukman Hakim (perunggu). Atas capaian tersebut, Direktur Pendidikan sekolah Cahaya Rancamaya, Ari Rosandi, mengucapkan terima kasih kepada tim olimpiade OSCAR dan jajaran guru yang sudah bersama-sama berjuang untuk kesuksesan para siswanya dalam kompetisi KSN 2020. ucapan selamat juga disampaikan oleh kepala sekolah SMA Cahaya Rancamaya Hamzah Dwi Handoko.

"KSN tahun ini feel-nya kurang dapet," ujar Lukman yang merupakan siswa kelas X SMA Cahaya Rancamaya, sekaligus siswa termuda dalam tim, Rabu (21/10).

Pernyataan Lukman tersebut didasarkan pada KSN yang diadakan secara daring dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Walaupun seperti itu, persiapan tetap harus dilakukan mengingat ketatnya persaingan dalam kompetisi ini. 

"Pembinaan yang sangat intensif terus lanjut belajar sampai tengah malam. Tidak jarang juga saya sampai pusing dan masuk angin karena saya belajar sampai lupa waktu," kata Lukman.

Ia menambahkan, hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah doa dan membaca surat Al-Fath setiap hari dengan harapan dimudahkannya jalan menuju kemenangan oleh Allah SWT.

Sementara itu, Zidane Yhandra Devano yang mengikuti kompetisi Geografi mengatakan tidak masuk dalam nominasi peraih medali KSN 2020 bukan merupakan akhir segalanya. "Walaupun tidak dapat medali, setidaknya saya mengetahui kemampuan diri saya dan menemukan bahwa bisa belajar 15 jam sehari. Nikmatin aja dulu prosesnya, hasil mah bonus," kata Zidane. 

Muhammad Mikail Rais yang juga merupakan ketua OSIS SMA Cahaya Rancamaya juga menyampaikan hal yang sama dan menambahkan bahwa KSN tahun ini menantang karena dilakukan secara daring. Walaupun begitu KSN kali ini tidak kalah seru karena terdapat penampilan-penampilan yang memukau sehingga tidak monoton. 

"KSN 2020 adalah bukti bahwa kita tetap memiliki kesempatan untuk berprestasi walaupun dari rumah," kata Mikail.

Pada akhirnya, KSN tahun 2020 merupakan sarana yang tepat untuk memacu siswa dalam belajar dan berusaha lebih untuk berkompetisi di tengah kondisi pandemi Covid-19. "Semoga bisa menambah semangat siswa-siswa kita lainnya untuk terus berprestasi di bidangnya masing-masing," kata Direktur Pendidikan Cahaya Rancamaya, Ari Rosandi.

KSN merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Puspresnas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk seluruh siswa jenjang SMP dan SMA sederajat seluruh Indonesia dibawah naungan Kemdikbud. Diadakannya KSN ini bertujuan untuk menyeleksi dan mendapatkan siswa-siswi SMP dan SMA sederajat yang unggul dalam bidang sains untuk kemudian berkompetisi dalam olimpiade sains internasional sebagai perwakilan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement