Ahad 30 Aug 2020 00:16 WIB

6 Tanda Anda Pernah Terkena Covid-19 tanpa Sadar

Banyak orang tak mengalami gejala covid-19 sehingga tak sadar telah terinfeksi.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Lelah sepanjang waktu. Ilustrasi
Foto: Google
Lelah sepanjang waktu. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen kasus Covid-19 hanya bergejala ringan atau bahkan tak bergejala. Hal ini kerap membuat sebagian orang tidak sadar bahwa mereka sudah terinfeksi.

Ahli mengungkapkan ada beberapa tanda yang dapat menjadi petunjuk bahwa seseorang mungkin sedang atau pernah terkena Covid-19 tanpa sadar. Berikut ini adalah keenam tanda tersebut, seperti dilansir Women's Health.

Baca Juga

Kehilangan Indera Perasa dan Penciuman

Kehilangan indera perasa dan penciuman dapat menjadi petunjuk bahwa seseorang mungkin terkena Covid-19. Kehilangan indera perasa dan penciuman dalam kasus Covid-19 bisa bersifat sementara seperti yang terjadi pada kasus pilek, flu, atau infeksi sinus.

Beberapa ahli mengatakan sebagian pasien Covid-19 dapat mengalami kehilangan indera perasa dan penciuman hingga berbulan-bulan setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Rambut Rontok tanpa Sebab

Belum ada studi berskala besar yang dilakukan terkait hubungan rambut rontok dan Covid-19. Akan tetapi, banyak pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh mengeluhkan gejala rambut rontok ini.

Aktris Alyssa Milano misalnya, telah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Akan tetapi, Alyssa masih mengalami gejala rambut rontok selama berbulan-bulan setelah dinyatakan sembuh. Pada awal Alyssa sempat berbagi video kerontokan rambutnya di Instagram pada awal Agustus lalu.

Terkadang Sesak Napas

Hasil penelitian dalam jurnal JAMA menemukan bahwa keluhan sesak napas masih bisa dirasakan oleh orang-orang yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Belum diketahui berapa lama keluhan ini bisa berlangsung. Akan tetapi, sebagian menilai keluhan ini bisa muncul karena inflamasi yang menetap di paru-paru akibat Covid-19.

"Ini salah satu efek yang diketahui tetap tertinggal pada orang-orang yang pernah terdiagnosis dengan Covid-19," ujar Spesialis penyakit menular dan profesor dari Vanderbilt University School of Medicine William Schaffner MD.

Batuk yang tak Kunjung Hilang

Studi dalam JAMA menunjukkan bahwa orang yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 masih mengalami gejala batuk yang tak kunjung hilang. Batuk yang dialami seringkali kering, tanpa disertai dahak.

Data menunjukkan bahwa 43 persen orang yang telah sembuh dari Covid-19 masih mengalami batuk. Batuk ini dapat berlangsung 14-21 hari sejak seseorang dinyatakan positif Covid-19.

Merasa Sangat Lelah

Dampak yang paling banyak dirasakan setelah seseorang terkena Covid-19 adalah rasa lelah, menurut studi dalam JAMA. Sekitar 53 persen pasien mengeluhkan rasa lelah yang berlanjut selama kurang lebih 60 hari setelah gejala pertama Covid-19 muncul.

"Kami menemukan orang-orang yang bergejala ringan, yang mengalami kelelahan selama beberapa waktu," kata ahli penyakit menular dari Johns Hopkins Center for Health Security Amesh A Adalja MD.

Belum diketahui kenapa gejala ini dialami pasien Covid-19. Rasa lelah mungkin muncul sebagai bentuk reaksis sistem imun terahdap virus. Ada juga menilai rasa lelah bisa saja muncul karena disebabkan oleh virus penyebab Covid-19.

Gejala tak Biasa yang Berlangsung Lama

Covid-19 merupakan penyakit baru, sehingga dokter dan ilmuwan masih terus mempelajari penyakit ini. Dampak-dampak menetap akibat penyakit ini masih terus dipelajari.

Sebagian orang diketahui mengalami masalah jantung setelah terkena Covid-19. Studi berskala kecil dalam JAMA Cardiology menunjukkan bahwa sekitar 78 persen mantan pasien memiliki kondisi jantung yang abnormal. Salah satu di antaranya adalah debaran jantung yang acak. Kondisi jantung yang abnormal ini tampak tidak berkaitan dengan tingkat keparahan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement