Jumat 14 Aug 2020 05:58 WIB

Fakta Angka Seputar Alquran Bukan Kebetulan, Benarkah?

Terdapat fakta-fakta angka seputar Alquran yang tentu bukan kebetulan semata.

Terdapat fakta-fakta angka seputar Alquran yang tentu bukan kebetulan semata. Ilustrasi Alquran
Foto: pxhere
Terdapat fakta-fakta angka seputar Alquran yang tentu bukan kebetulan semata. Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Terdapat fakta-fakta angka dalam Alquran yang pada dasarnya bukanlah kebetulan semata. Banyak karya yang mencoba menungkap fakta angka-angka seputar Alquran. 

Di antaranya soal fakta khalifah Usman bin Affan dan sahabatnya hanya membuat lima mushaf Alquran, tidak lebih. Mengapa hanya lima mushaf?

Iskandar AG Soemabrata dalam buku Pesan-pesan Numerik Alquran terbitan Penerbit Republika mempunyai alasan tersendiri. Menurut dia, bilangan lima  diambil karena Rasulullah menerima wahyu pertama berupa lima ayat di Hua Hira. 

Alasan kedua, karena ada lima surat tertentu dalam Alquran yang penjumlahan nomor surat dan jumlah ayatnya akan menghasilkan jumlah 114, atau jumlah dari seluruh surat dalam Alquran. Kelima surat itu adalah Al Hijr, Az Zumaar, Al Ma'arij, Al Ghaasyiyah, dan Al Maa'uun.

 

Berdasar riset yang dilakukannya sejak 1983, sangat banyak ditemui pesan-pesan numerik dalam Alquran. Hal ini tidak mengherankannya, karena dalam Alquran surat Al Qomar (54) ayat 49 Allah sendiri berfirman: 

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ

"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran."

Angka-angka, kata dia, adalah sombolisasi dari ukuran itu. "Artinya, Alquran memang mengajarkan pada kita untuk selalu belajar dan berkembang," ujarnya  sebagimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika.

Ia lalu menyebut surat Al Kahfi (18) ayat 25. وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا

"Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi)." 

"Mengapa tidak disebut mereka tinggal dalam gua selama 309 tahun? Artinya Allah mengajarkan kita untuk berhitung," ujarnya.

Pakar tafsir Prof DR Nasaruddin Umar juga mengungkapkan, Alquran memiliki kehebatan yang amat luar biasa terutama dalam rumus-rumus angka yang sangat ketat. Nasaruddin mengutip pernyataan Roger Berque, pakar Islam asal Prancis.

Dalam bukunya De La Qoran, Roger Berque menyatakan kalau Alquran ditulis 15 baris perhalaman, maka komposisinya akan sama secara simetris. Kalau di pojok kanan atas tertulis kata Allah, maka di pojok kiri bawah akan tertulis pula kata Allah.

"Begitu sebaliknya, jika di tengah-tengah halaman itu tertulis sebuah huruf, maka akan muncul huruf yang sama di tengah-tengah halaman selanjutnya," ujarnya.

Nazarudin juga mengutip pernyataan DR Rashad Khalifa, pakar Islam warga Amerika Serikat keturunan Mesir, kehebatan Alquran bisa dilihat dari angka 19. Ia kemudian menulis rumus 19 yang dapat membagi semua huruf yang ada di Alquran.

Angka 19 ini, kata Nasaruddin, bisa dilihat dalam surat Al Muddatsir ayat 30 yang terdapat ayat yang berbunyi:

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ

"Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)." alaiha tis-'ata asyar artinya di atasnya ada 19.

"Menurut Khalifa, semua hurup Alquran itu bisa dibagi 19. Kata alif lam mim sebagai awal surat Al Baqarah bisa dibagi 19. Begitu juga jumlah huruf alim, lam, dan mim yang ada pada surat Al Baqarah jika dijumlahkan maka bisa dibagi 19. Ini benar-benar mukjizat Alquran,'' tandas Prof Nasaruddin.

Apa di balik pesan-pesan numerik Alquran itu? Menurut Iskandar, semua itu membuktikan bahwa Alquran bukan karangan Muhammad SAW. Alquran adalah penuh mukjizat dan merupakan wahyu dari Yang Mahakuasa.

Selain itu, Alquran juga mengajarkan umat Muhammad untuk terus berpikir, karena Alquran sendiri sarat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia menyitir Alquran surat Luqman ayat 27:

وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

"Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringnya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."

"Ayat itu adalah tantangan, kita dituntut untuk terus mengungkapkan kebesaran Alquran," ujarnya. Di sisi lain, kita akan menjadi semakin tuntuk dan dekat dengan Allah, pencipta alam raya ini.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement