Senin 01 Jun 2020 21:52 WIB

Barang-Barang di Mal Berjamur, Bahaya Bagi Kesehatan?

Betulkah jamur bisa menyebar di udara dan berisiko terhirup oleh pengunjung mal?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Foto yang viral di media sosial menunjukkan tas dan sepatu di pusat perbelanjaan berjamur.
Foto: Twitter
Foto yang viral di media sosial menunjukkan tas dan sepatu di pusat perbelanjaan berjamur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foto tas dan sepatu berbahan kulit asli dari jenama papan atas yang berjamur di rak pajang pusat perbelanjaan di Malaysia viral di media sosial. Laman Asia One mengabarkan, kejadian itu terpantau setelah dua bulan penerapan Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB).

Setelah foto barang rusak dan berjamur beredar, muncul pesan berantai yang mengimbau masyarakat untuk tidak ke mal lantaran risiko kesehatan yang mengintai akibat keberadaan jamur tersebut. Bahkan, penyakit akibat terpapar jamur bisa lebih parah dibanding Covid 19.

Baca Juga

"Bukan Covid-19 saja yang membunuh manusia, tapi jamur-jamur dalam AC yang terhirup oleh kita merusak paru. Hati-hati ya ibu-ibu, apalagi pipis tikus, kacoa juga, geli. Makanan yang sudah 3 bulan. Pokoknya jangan makan di resto yang sudah tutup berbulan-bulan. Hati-hati, tolong ya demi kesehatan kita," begitu sekilas isi pesan berantai yang beredar.

Isu ini muncul setelah ada kabar mal akan buka setelah pembatasan sosial skala besar (PSBB) dilonggarkan. Ada benarnyakah isi peringatan yang beredar luas itu?

 

Praktisi klinis yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Ari Fahrial Syam mengatakan, broadcast tersebut terlalu berlebihan. Ia menganggap kabar itu cenderung hoaks atau tidak benar.

Menurut Ari, sebagian besar pengelola toko dan mal tetap membersihkan mal walaupun dalam kondisi tutup. Kemungkinan besar kotoran pasti sudah teratasi oleh pihak manajemen sebelum toko dibuka kembali.

"Jamur berbahaya, tapi kita musti tahu pasti bahwa sebelum buka, mereka akan membersihkan," ujarnya kepada Republika.co.id, belum lama ini.

Ari mengungkapkan, risiko paparan jamur lebih ke gangguan pencernaan bila tertelan. Orang yang menelannya bisa diare, mual, dan muntah.

"Penyakit yang kita sebut gastroenteritis, bisa terjadi karena jamur," jelasnya.

Pesan viral itu menyebut, jamur bisa beterbangan di udara dan berisiko terhirup oleh pengunjung pusat perbelanjaan. Mereka pun diserukan untuk tidak buru-buru ke mal begitu ada pelonggaran pembatasan sosial. Benarkah begitu?

Seperti dilansir laman Times of India, dr Manjusha Agarwal menjelaskan bahwa penyebab utama yang sering ditemui seseorang terserang gastroenteritis karena makanan atau air. Makanan yang dimasak tidak benar atau air yang sudah terkontaminasi menjadi alasam kuat bagi seorang terkena gastro.

"Menjaga kebersihan praktik sederhana seperti sering mencuci tangan terutama sebelum makan membantu mencegah penyakit menular," ujarnya.

Lebih lanjut, Ari mengatakan, jamur juga bisa mengenai paru. Menurutnya, jamur mengusik paru karena daya tahan tubuh yang turun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement