SPORTKU.COM - Tim juara Red Bull Racing menegaskan bahwa peluang mereka untuk mempertahankan gelar di musim 2014 ini semuanya bergantung pada Renault sebagai suplier mesin untuk mobil F1 Red Bull.
Mesin V6 turbocharger milik Renault memang kerap mendapat kritikan sejak sesi tes pra musim hingga seri perdana di Australia. Namun angin segar kembali menghampiri Red Bull usai seri kedua F1 GP Malaysia yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Minggu (30/3) kemarin.
Podium ketiga yang diraih Sebastian Vettel cukup menjaga asa bagi Red Bull untuk kembali bersaing dalam perebutan gelar juara dunia.
Dilansir dari Autosport, Rabu (2/4) bos Red Bull Christian Horner mengatakan kinerja Renault sebagai partner mereka merupakan faktor utama dan seberapa cepat Renault melakukan pengembangan mesin V6 turbocharger akan menentukan prestasi Red Bull musim ini.
"Gap kami sangat jauh dari Mercedes. Mereka (Renault) harus melakukan sesuatu," ujar Horner.
"Saya pikir kami sudah melakukan sesuatu yang luar biasa dengan menempel Mercedes semampu yang kami bisa," sambungnya.
Tidak hanya itu, Horner menambahkan meski Red Bull mengalami peningkatan yang signifikan di Malaysia, dirinya mengaku performa mesin Renault V6 turbocharger Renault belum sesuai dengan ekspektasinya. Namun lebih jauh pria 40 tahun asal Inggris ini tetap percaya Renault mampu memperbaiki kondisi secepat mungkin.
Penggunaan mesin baru memang menjadi salah satu kendala bagi Red Bull. Jika di musim-musim sebelumnya Red Bull tampil dominan dengan mesin V8 namun dengan penggantian mesin V6 turbocharger, Red Bull justru terlihat kesulitan sejak awal musim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
