Eri-Armuji Imbau Pendukungya tak Euforia Hasil Hitung Cepat

Berbagai lembaga survei hitung cepat mengumumkan pasangan calon yang diusung Partai D

ANTARA/Didik Suhartono
Petugas mengantre untuk mengembalikan logistik hasil Pilkada Kota Surabaya di Kantor Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12/2020). Setelah dilakukannya penghitungan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), logistik Pilkada Kota Surabaya 2020 diserahkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Rep: Dadang Kurnia Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 1 EriCahyadi-Armuji mengimbau pendukungnya untuk tidak euforia dengan hasil hitung cepat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya2020.

Baca Juga

Berbagai lembaga survei hitung cepat mengumumkan pasangan calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu memenangi Pilkada Kota Surabaya 2020, dengan selisih sekitar 14 hingga 15 persen dari pasangan calon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiamanyang diusung koalisi delapan partai politik yaitu PKB, PPP, PAN, PKS, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan NasDem.

"Tidak usah terlalu euforia. Kita tidak perlu terlalu sombong. Tetap saja berjalan seperti biasa. Kita harus bersabar sambil menunggu hasil hitungan yang sesungguhnya dari Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya," tutur Armuji, Rabu (9/12) malam.

Armuji bersama Eri Cahyadi tadi malam menyapa para pendukungnya di Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Kota Surabaya. Senada dengan Armuji, Eri meminta segenap pendukungnya tidak menunjukkan euforia yang membuat pendukung dari pasangan calon lainnya merasa tersinggung dan terganggu.

"Kita jaga agar Kota Surabaya tetap kondusif. Saya berharap tidak ada lagi perpecahan di antara kita. Tidak ada benci di antara kita. Tidak ada lagi permusuhan antara pendukung pasangan calon nomor urut 1 dan 2," katanya.

Menurut Eri Cahyadi, nantinya setelah hasil Pilkada Kota Surabaya 2020 secara resmi diumumkan oleh KPU, pendukung dari masing-masing pasangan calon menjadi sebuah keluarga besar.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya berusia 43 tahun itu meyakini program dari masing-masing pasangan calon nomor urut 1 dan 2 sejatinya bertujuan sama. Yaitu sama-sama untuk membangun Kota Surabaya yang lebih maju.

 

 
Berita Terpopuler