MPR Harap Semua Pihak Gotong Royong Antisipasi Corona

Masyarakat kelas menengah atas dan pengusaha diminta membantu pemenuhan kebutuhan.

MPR
Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta semua masyarakat bergotong royong atasi corona.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) meminta semua pihak untuk gotong royong dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 atau corona. Khususnya dalam menyediakan kebutuhan dasar masyarakat di tengah pandemi ini.

"Sudah saatnya para konglomerat, para pengusaha peduli akan hal ini, menyisihkan sedikit keuntungannya untuk mendermakan kepada masyarakat," ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/3).

Ia meminta, masyarakat kelas menengah atas dan pengusaha ikut membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya, di tengah pandemi ini hampir semua kebutuhan dasar habis karena kepanikan masyarakat.

"Berikanlah sumbangan kepada puskemas ke tempat-tempat yang diduga terdampak agar dokter-dokternya bisa secara bergiliran mendatangi rumah penduduk," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu.

Dengan begitu, kesehatan masyarakat akan tetap terjaga di tengah pandemi virus Covid-19 ini. Tanpa perlu mengeluarkan kebijakan lockdown di Indonesia.

"Kita tidak ingin seperti China dan Korea yang melarang warganya keluar rumah, tapi dengan kesadaran sendiri bahwa kita menjaga kesehatan diri kita dan keluarga," ujar Bamsoet.

Diketahui, pemerintah menyampaikan jumlah pasien positif corona di Indonesia bertambah 17 orang per hari Senin (16/3) ini. Dengan begitu, total sudah ada 134 kasus positif corona sejak pertama kali diumumkan pemerintah dua pekan lalu.

"Penambahan kasus ada 17. Rinciannya, berasal dari Provinsi Jawa Barat 1 orang, Banten 1 orang, Jawa Tengah 1 orang, DKI Jakarta 14 orang," ujar Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam jumpa pers di RSPI Sulianti Saroso, Senin (16/3).

Yuri menjelaskan dari 134 orang tersebut ada delapan orang yang dinyatakan sembuh dan lima orang lainnya meninggal dunia. Ada penambahan pasien yang dinyatakan sembuh, yakni pasien kasus 1, 2, dan 3.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler