15 Anggota MPR RI Berkunjung ke Vatikan

Delegasi ini dipimpin Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Taufik Basari.

Republika/Prayogi
Politikus Partai Nasdem Taufik Basari
Rep: Lintar Satria Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Delegasi Badan Sosialisasi MPR RI melakukan pertemuan dengan Presiden Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama, Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot. Pertemuan pada 17 Februari itu juga dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci, Antonius Agus Sriyono.

Baca Juga

Rombongan delegasi MPR RI yang beranggotakan 15 orang dipimpin Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Taufik Basari. Sementara Kardinal Ayuso didampingi oleh salah satu pejabat PCID berkebangsaan Indonesia, Romo Markus Solo.

Ketua Delegasi MPR RI menjelaskan salah satunya mandat dan fungsi MPR RI adalah untuk menjaga dan melestarikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Taufik mengatakan tugas dan mandat tersebut tidaklah mudah untuk dilaksanakan.

"Karena Indonesia memiliki enam agama resmi dan berbagai keragaman lainnya, seperti budaya, suku, ras, dan bahasa. Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga membuat pelestarian Pancasila menjadi sebuah tantangan besar," kata Taufik Basari dalam siaran pers yang Republika.co.id terima Kamis (20/2).

Taufik mengatakan saat ini banyak informasi keliru yang beredar dan dapat disebarluaskan dengan mudah melalui perangkat dan aplikasi media sosial. Namun demikian, lanjutnya, MPR RI tetap berkomitmen untuk memastikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tetap menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kardinal Ayuso menyampaikan apresiasi kepada Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di Indonesia yang mampu menjaga kerukunan umat beragama. Selain itu, beliau mengutarakan juga mengenai pentingnya dialog lintas agama bagi pemerintah, tokoh masyarakat, maupun umat beragama masyarakat pada umumnya.

"Dialog lintas agama perlu dilakukan dalam semangat kemanusiaan dan kesetaraan tanpa mempermasalahkan status mayoritas atau minoritas. Ditekankan pula bahwa agama seharusnya tidak menjadi permasalahan dan sumber perpecahan, akan tetapi menjadi solusi atas permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat," kata Kardinal Ayuso.

Kardinal juga menyinggung Dokumen Persaudaraan Umat Manusia yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019 Lalu. Ia mengatakan semangat dalam dokumen tersebut adalah untuk membangun budaya saling menghormati antarumat beragama, di mana hal itu serupa dengan salah satu semangat Pancasila di Indonesia.

Setelah pertemuan, rombongan delegasi Badan Sosialisasi MPR RI berkesempatan untuk mengunjungi Basilika Santo Petrus di Vatikan, gereja utama umat Katolik dan merupakan yang terbesar di dunia. Dalam kunjungan tersebut, para anggota delegasi didampingi oleh Romo Markus Solo yang turut menjelaskan simbol dan makna ornamen dan benda-benda bersejarah yang ada di Basilika Santo Petrus. 

 
Berita Terpopuler